Harga Diri dan Kecenderungan Kecemasan Sosial pada Mahasiswa Dewasa Awal yang Merantau
DOI:
https://doi.org/10.26486/intensi.v3i1.4011Abstract
Pada dasarnya, mahasiswa merantau untuk memperoleh pendidikan lebih lanjut dari daerah asal. Dari banyaknya permasalahan, kecenderungan kecemasan sosial menjadi salah satunya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara harga diri dengan kecenderungan kecemasan sosial pada mahasiswa dewsa awal merantau. Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan negatif antara harga diri dan kecemasan sosial. Subjek penelitian 216 mahasiswa dewasa awal merantau berusia 18-40 tahun. Metode pengumpulan data menggunakan skala kecemasan sosial dan skala harga diri. Sedangkan metode analisis data adalah analisis korelasi product moment menggunakan program SPSS versi 25. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi () = -0.401 (p < 0.050). Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara harga diri dan kecenderungan kecemasan sosial pada mahasiswa dewasa awal yang merantau, sehingga hipotesis diterima. Koefisien determinasi () sebesar 0.161 berarti harga diri menyumbangkan kontribusi sebesar 16,1% terhadap kecenderungan kecemasan sosial. Diharapkan penelitian ini dapat memberi tambahan informasi dan sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang psikologi sosial – klinis.
References
Azwar, S. (2023). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fauziah, H. H. (2015). Fakor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(2), 123-132.
Jatmiko, A. (2017). Sense of place dan social anxiety bagi mahasiswa baru pendatang. KONSELI: Jurnal Bimbingan Dan Konseling (E-Journal), 3(2), 161-170.
Hasanah, P. N., Faozi, B. F., & Fitriani, V. R. N. (2023). Hubungan harga diri dengan kecemasan sosial pada remaja. Jiksa-Jurnal Ilmu Keperawatan Sebelas April, 5(1), 47-54.
Hediati, H. D. (2019). Perilaku adaptif mahasiswa rantau Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).
Hurlock. E. B. (1991). Psikologi perkembangan (suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan). Jakarta: Erlangga.
Iancu, I., Bodner, E., & Ben-Zion, I. Z. (2015). Selfesteem, dependency, self-efficacy and self-criticism in social anxiety disorder. Comprehensive psychiatry, 58, 165-171.
La Greca, A. M., & Lopez, N. (1998). Social anxiety among adolescents: Linkages with peer relations and friendships. Journal of abnormal child psychology, 26, 83-94.
Marta, S. (2014). Konstruksi makna budaya merantau di kalangan mahasiswa perantau. Jurnal Kajian Komunikasi, 2(1), 27-43.
Murad, O. S. (2020). Social Anxiety in Relation to Self-Esteem among University Students in Jordan. International Education Studies, 13(2), 96-103.
Nevid, J. S., Rathus, S. A & Greene, B. (2014). Psikologi Abnormal Edisi Kesembilan Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Pemerintah Pusat. (1990). Peraturan Pemerintah RI No 30 Tahun 1990.
Ridha, A. A. (2018). Task commitment pada mahasiswa suku Bugis yang merantau. Jurnal Psikologi, 45(1).
Rosenberg, M. (1965). Rosenberg self-esteem scale (RSE). Acceptance and commitment therapy. Measures package, 61(52), 18.
Said, R., & Herdajani, F. (2023). Hubungan citra tubuh dan harga diri dengan kecemasan sosial pada siswi kelas X SMA Negeri “X” Jakarta. Psikologi Kreatif Inovatif, 3(2), 6-13.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Badan Pusat Statistik (BPS). (2019). SUSENAS: Survey Sosial Ekonomi Nasional.
Tajuddin, A., & Haenidar, H. (2019). Hubungan antara harga diri dengan kecemasan sosial pada remaja akhir. Jurnal Psikologi SKIsO (Sosial Klinis Industri Organisasi), 1(1), 56-65.
Thalib, S. B. (2016). Hubungan percaya diri dan harga diri dengan kemampuan bergaul mahasiswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(3).
