ANALISIS LOCUS OF CONTROL, ETIKA, DAN SOSIALISASI ANTISIPATIF PEGAWAI TERHADAP TINDAKAN WHISTLEBLOWING

Authors

  • Demas Arya Gumelar STIE YKPN Yogyakarta
  • Manggar Wulan Kusuma STIE YKPN Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.26486/jramb.v8i1.2350

Keywords:

Locus of Control, Etika, Sosialisasi Antisipatif, Whistleblowing

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh locus of control, etika, dan sosisalisasi antisipatif pegawai terhadap tindakan whistleblowing dengan kasus di Inspektorat Kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan variabel etika dan sosialisasi antisipatif sebagai variabel independen dimana pada beberapa penelitian terdahulu digunakan sebagai variabel dependen. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data primer yang dikumpulkan melalui survei kuesioner di Inspektorat Kabupaten Klaten pada Tahun 2021. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini merupakan 53 pegawai yang memenuhi kriteria sebagai responden dalam penelitian ini. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa locus of control, etika, dan sosialisasi antisipatif berpengaruh positif terhadap tindakan whistleblowing. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai Inspektorat Kabupaten Klaten memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya mencegah terjadinya tindakan whistleblowing. Sehingga para pegawai dapat menciptakan lingkungan yang kondusif dan menghindari tindakan whistleblowing pada organisasinya.

Author Biography

Manggar Wulan Kusuma, STIE YKPN Yogyakarta

Accounting Department

References

Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational behavior and human decision processes, 50(2), 179-211.

Ajzen, I. (2001). Nature and operation of attitudes. Annual review of psychology, 52(1), 27-58.

Ajzen, I. (2005). Laws of human behavior: Symmetry, compatibility, and attitude-behavior correspondence. Multivariate research strategies, 3-19.

Amelia, X. (2018). Pengaruh Intensitas Moral, Komitmen Profesional, Komitmen Organisasi, dan Sensitivitas Etis Terhadap Whistleblowing (Studi Kasus Pada Perusahaan Unilever di Kota Payakumbuh, Bukittinggi, dan Padang). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi (JOM Fekon), 5(1), 1-15.

Astuti, E. K. (2018). Pengaruh Etika, Komitmen Profesional, Sosialisasi Antisipatif, dan Locus of Control Mahasiswa Akuntansi Terhadap Perilaku Whistleblowing.

Ayudiyati, S. E., & Nugraheni, R.. (2010). Analisis pengaruh locus of control terhadap kinerja dengan etika kerja islam sebagai variabel moderating (studi pada karyawan tetap Bank Jateng Semarang) (Doctoral dissertation, Perpustakaan FE UNDIP).

Barnett, T., Bass, K., & Brown, G. (1996). Religiosity, ethical ideology, and intentions to report a peer's wrongdoing. Journal of Business Ethics, 15(11), 1161-1174.

Chiu, R. K. (2002). Ethical judgement, locus of control, and whistleblowing intention: A case study of mainland Chinese MBA students. Managerial Auditing Journal.

Elias, R. (2008). Auditing students’ professional commitment and anticipatory socialization and their relationship to whistleblowing. Managerial Auditing Journal.

Ferrell, O. C., Fraedrich, J., & Ferrell, L. (1991). Ethical decision making and cases.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Herawati dan Susanto. (2009). Pengaruh Profesionalisme, Pengetahua Mendeteksi Kekeliruan dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.11 No. 1

Kaplan, Steven E, dan Whitecotton, Stacey M. (2001). An Examination of Auditors’ Reporting Intentions When Another Auditor is Offered Client Employment. A Journalof Practice and Theory. Vol. 20 (1); 45- 63.

Lennane, J. (2012). What happens to whistleblowers, and why. Social Medicine, 6(4), 249-258.

LPSK. 2011. Memahami Whistleblower. LPSK: Jakarta

Merdikawati, R., & Prastiwi, A. (2012). Hubungan Komitmen Profesi dan Sosialisasi Antisipatif Mahasiswa Akuntansi dengan Niat Whistleblowing (Studi Empiris pada Mahasiswa Strata 1 Jurusan Akuntansi di Tiga Universitas Negeri Teratas di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta) (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

Merton, R. K. et al. (1968). Contributions to the theory of reference group behaviorâ€, in Hyman, H.H. and Singer, E. (Eds). Readings in Reference Group Theory and Research. The Press.

Near, J. P., dan M. P. Miceli. 1984. “The relationships among beliefs, organizational position, and whistle-blowing status: a discriminate anaylsist. †Journal of Academy of Management 27 (4): 687 –705.

Rotter, J. B. (1966). Generalized expectancies for internal versus external control of reinforcement. Psychological monographs: General and applied, 80(1), 1.

Sang, K., Ison, S., Dainty, A., & Powell, A. (2009). Anticipatory socialisation amongst architects: a qualitative examination. Education+ Training.

Sofia, A., Herawati, N., & Zuhdi, R. (2013). Kajian empiris tentang niat whistleblowing pegawai pajak. Journal of Auditing, Finance, and Forensic Accounting, 1(1), 23-38.

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta.

Zulhilmi, M. (2018). Pengaruh Profesionalisme, Sikap Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), Sosialisasi Antisipatif dan Komitmen Organisasi terhadap Niat untuk Melakukan Tindakan Pelaporan Kecurangan (Whistleblowing).

Published

2022-05-31

Issue

Section

Jurnal Riset Akuntansi Mercu Buana (JRAMB)