Bahagia di Atas Penderitaan Orang Lain:Kajian Tentang Self- Enhancement dan Schadenfreude pada Mahasiswa Akhir
Keywords:
self-enhancement, schadenfreude, mahasiswa akhirAbstract
Ketatnya persaingan untuk memasuki dunia kerja membuat kompetisi antar mahasiswa semakin kuat, sehingga mengakibatkan munculnya perilaku schadenfreude ketika orang lain mendapatkan musibah. Munculnya perilaku schadenfreude ditengarai karena tingginya self-enhancement yang dimiliki oleh individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self-enhancement dengan schadenfreude pada mahasiswa akhir. Subjek penelitian ini sejumlah 300 mahasiswa akhir. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan menggunakan skala likert self-enhancement dan schadenfreude. Hipotesis penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara self- enhancement dengan schadenfreude pada mahasiswa akhir. Penelitian ini menggunakan metode analisis data Pearson Correlation Product Moment. Hasil temuan penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara self-enhancement denganschadenfreude pada mahasiswa akhir (r = - 0,675) dengan signifikansi p = 0,00 (p < 0.05). Individu perlu menghindari perilaku schadenfreude agar dapat menghargai diri sendiri tanpa bergantung pada kegagalan orang lain. Sikap individu tersebut dapat menjadi modal untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera.