Harga Diri dan Kecemasan Sosial pada Remaja dengan Obesitas Self-Esteem and Social Anxiety of Adolescents with Obesity

Abstract

Seiring dengan berkembangnya jaringan sosial remaja, tekanan dari teman sebaya untuk menjadi kurus, memberi dampak negatif terhadap psikis remaja. Remaja yang mengalami kecemasan sosial dapat mengganggu penyesuaian dan adaptasi untuk menghadapi perubahan dalam upaya menemukan identitas diri. Kecemasan sosial merupakan masalah psikologis yang cukup banyak dialami di dunia, salah satunya oleh orang di Indonesia, dimana sekitar 15.8% dari populasi Indonesia mengalami kecemasan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan kecemasan sosial pada remaja dengan obesitas. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan negatif antara harga diri dengan kecemasan sosial pada remaja dengan obesitas. Subjek penelitian ini berjumlah 73 remaja obesitas dengan Indeks Massa Tubuh > 25 dari remaja Sekolah Menengah di Kabupaten Kulon Progo. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala harga diri dan skala kecemasan sosial. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dari Karl Pearson. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi (rxy) = -0,586 (p = 0,001). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara harga diri dengan kecemasan sosial. Diterimanya hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,343 yang berarti variabel harga diri memberikan sumbangan efektif sebesar 34,3% terhadap kecemasan sosial pada remaja dengan obesitas. Penelitian ini menemukan temuan bahwa harga diri tidak selalu berdampak positif tetapi juga dapat berdampak negatif, dimana harga diri yang terlalu tinggi bisa menjadi penghambat untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi remaja dengan membantu mereka menyadari peran faktor harga diri dalam mengurangi tingkat kecemasan sosial.