Kontribusi Pengalaman Kerja, Efikasi Diri Finansial, dan Kegigihan terhadap Depresi pada Pengusaha: Analisis Data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5 Tahun 2014

Authors

  • Kusnulia Rosita UIN Raden Mas Said Surakarta
  • Nisa Rachmah Nur Anganthi Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Achmad Dwityanto Universitas Muhammadiyah Surakarta

Keywords:

pengalaman kerja, efikasi diri finansial, kegigihan, depresi, pengusaha

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi pengalaman kerja, efikasi diri finansial, dan kegigihan terhadap depresi pada pengusaha. Penelitian ini menggunakan Indonesia Family Life Survey (IFLS) seri ke 5 tahun 2014. IFLS merupakan survei rumah tangga yang dilakukan oleh RAND Corporation. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif korelasional berbasis data sekunder hasil survei. Responden berjumlah 870 pengusaha yang mengalami depresi berdasarkan instrument screening Center for Epidemiologic Studies Depression Scale (CES-D), yang pada tahun 2014 berusia 25 sampai 50 tahun, berpendidikan paling rendah SMA hingga magister, baik laki-laki ataupun perempuan. Data IFLS diambil dari 14 provinsi yang merepresentasikan perbedaan kultur dan sosio ekonomi di Indonesia, kemudian dipilih secara acak berdasarkan sampling frame. Teknik analisis data menggunakan analisa kovarian dengan perhitungan melalui Program SPSS for windows. Berdasarkan hasil uji anakova diperoleh hasil F sebesar 5,925 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p < 0,05). Berdasarkan Analisa data, diperoleh bahwa pengalaman kerja memberikan sumbangan efektif sebesar 0,9 %, efikasi diri finansial sebesar 2,9 %, dan kegigihan sebesar 2,2 %. Di antara tiga variabel bebas yang memberikan sumbangan efektif terkecil kepada variabel tergantung adalah pengalaman kerja. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas secara bersama-sama maupun terpisah memberikan kontribusi terhadap depresi pengusaha meskipun sedikit. Hal ini berarti perlu ada kajian lebih mendalam terkait variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian. Implikasi penelitian menunjukkan perlunya kebijakan survei, sensus atau perolehan data sekunder dari masyarakat yang lebih mendalam, terutama terkait data-data yang bersifat atributif atau perilaku manusia.

Published

2024-07-31