Peran Self-Compassion dan Regulasi Emosi terhadap Subjective Well-Being pada Ibu yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus
Keywords:
anak berkebutuhan khusus, regulasi emosi, self-compassion, subjective well-beingAbstract
Anak-anak dengan kebutuhan khusus membutuhkan perhatian ekstra terutama dari ibu mereka,
namun hal ini seringkali menimbulkan tantangan bagi ibu yang mempunyai anak dengan kondisi
tersebut. Kemampuan ibu dalam menunjukkan kerelaan dan kesabaran merupakan faktor penting
dalam proses penerimaan kondisi anak. Kerelaan dan kesabaran ini penting untuk mendukung
perhatian yang lebih terhadap perkembangan anak dan memberikan kasih sayang yang lebih intensif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self-compassion dan regulasi emosi pada subjective
well-being ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan sampel simple random sampling pada 132 ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus
di Purbalingga, Jawa Tengah. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 yakni skala
subjective well-being, skala self-compassion, dan skala regulasi emosi yang dikonstruk dari aspek-aspek
yang ada pada setiap variabel. Adapun hasil uji realibiltas pada skala subjective well-being diperoleh α
Cronbach’s sebesar 0,826. Pada skala self-compassion diperoleh α Cronbach’s sebesar 0,798. Kemudian
pada skala regulasi emosi diperoleh α Cronbach’s sebesar 0,808. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
self-compassion dan regulasi emosi bersama-sama berpengaruh terhadap subjective well-being sebesar
49%. Pada hasil keseluruhan bahwa nilai perhitungan statistik sebesar (F(2,129)=62,038, p<0,05).
Maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji F dapat disimpulkan bahwa selfcompassion dan regulasi emosi secara besama-sama berpengaruh terhadap subjective well-being yang
berarti signifikan. Adapun r hitung ke dua variable sebesar 0,700 > r table 0,159, maka dapat
disimpulkan bahwa ada korelasi yang kuat antara self -compassion dan regulasi emosi terhadap
subjective well-being.