PERAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Authors

  • Putri Fathia Fadilla Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Keywords:

Pendidikan Karakter, Pengambilan Keputusan Karier, Revolusi Industri 4.0

Abstract

Dunia pendidikan merupakan satu aspek yang sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas agar mampu menggerakan semua aspek kehidupan. Menurut Badan Pusat Statistik siswa dengan rentang usia antar 16 sampai 18 tahun, yang digunakan sebagai cara menghitung angka partisipasi sekolah di Indonesia. Menurut WHO penduduk dengan rentang usia 10-19 tahun disebut remaja, sedangkan Kementerian Kesehatan (2014) menyebutkan remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun. Pendapat dari Micucci (dalam Arjanggi, 2017) remaja menengah secara usia kalender dimulai umur 14 hingga 17 tahun dan usia tersebut merupakan usia Sekolah Menengah Atas (SMA). Masalah yang sering terjadi pada remaja antara lain keputusan siswa meninggalkan kehidupan sekolah, persoalan sistem belajar siswa, kebingungan dalam memilih jurursan, pengambilan keputusan menuju perguruan tinggi, menentukan cita-cita dan masalah interaksi sosial. Saat ini Indonesia sedang diramaikan dengan revolusi industry 4.0 yang memiliki potensi manfaat besar namun juga memiliki tantangan yang besar jika tidak bijak dalam menghadapi, maka akan menjadi ancaman besar bagi kehidupan manusia. Dengan era serba ada dan canggih ini manusia semakin dimanjakan oleh teknologi, manusia semakin berfikir dengan serba instan, dengan begitu karakter manusia semakin tergerus oleh zaman. Sehingga era industri 4.0 menjadi disruption/problem manusia yang tidak bijak dalam menghadapi era ini. Dengan mudahnya akses teknologi/internet jangan sampai membuat peserta didik menentukan pilihan karier hanya berdasarkan pada trend ataupun pemenuhan terhadap pengakuan sosial.Berdasarkan dari hasil review pada penelitian tiga tahun terakhir didapatkan hasil faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan karier dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor internal terdiri dari regulasi emosi, efikasi diri, persepsi terhadap harapan orang tua, minat, pemahaman karier, self-determination dan motivasi berprestasi sedangkan faktor eksternal terdiri dari quality of school life, pola asuh otoriter, konformitas, bimbingan konseling karier, keluarga, lingkungan kampus, kelengkapan fasilitas, biaya Pendidikan, keringanan biaya, status akreditasi dan kurikulum. Mengingat banyaknya nilai-nilai yang di gerakan dalam Pendidikan karakter artinya pendidikan karakter berperan sebagai faktor eksternal, dimana Pendidikan karakter dapat yang berhasil akan melahirkan siswa yang bijak dan tepat dalam pengambilan keputusan, dalam hal ini adalah pengambilan keputusan karier. Pengambilan keputusan yang tepat akan membentuk generasi penerus bangsa yang hebat.

 

 

References

Abdullah, S. M. (2019). Social cognitive theory : a Bandura thought review published in 1982-2012. Psikodimensia, 18(1), 85–100. https://doi.org/10.24167/psidim.v18i1.1708

Apriansyah, A., Hadiwinarto, & Mishbahuddin, A. (2018). Hubungan antara efikasi diri dengan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa MAN 2 Kota Bengkulu. Jurnal Ilmiah Bimbingan Dan Konseling FKIP Universitas Bengkulu, 1(3), 1–10. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Aqmarina, F. N., Sahrani, R., & Hastuti, R. (2017). Konseling karir dengan menggunakan Career Information Processing model untuk membantu career decision-aking. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(1), 21–34. https://doi.org/10.15575/psy.v4i1.1265

Arjanggi, R. (2017). Identifikasi permasalahan pengambilan keputusan karir remaja. Psikologika, 22(1), 28–35.

Brown, D. (2002). Career choice and development fourth edition. San Francisco: Jossey Bass.

Darmasaputro, A., & Gunawan, W. (2018). Hubungan efikasi diri pengambilan keputusan karier dan pengambilan keputusan karier pada Siswa SMA. 14(1), 1–11.

Fahima, R. R., & Akmal, S. Z. (2018). Peranan kebimbangan karier terhadap intensi pindah jurusan kuliah pada mahasiswa. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(1), 83–94. https://doi.org/10.15575/psy.v5i1.1639

Firdaus, S. A., & Kustanti, E. R. (2019). Hubungan antara pola asuh otoriter dengan pengambilan keputusan karier pada siswa SMK Teuku Umar Semarang. Empati, 8(1), 212–220.

Harahap, R. F. (2014). Duh 87 mahasiswa Indonesia salah jurusan. Retrieved September 9, 2019, from https://news.okezone.com/read/2014/02/24/373/945961/duh-87-mahasiswa-indonesia-salah-jurusan

Kementerian Kesehatan, R. I. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. , (2014).

Lestari, D., & Supriyono. (2016). Kontribusi minat jurusan, kualitas layanan informasi karir, dan pemahaman karir terhadap kemampuan mengambil keputusan karir. Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1), 47–54.

Malahayati, S., & Wulandari, L. H. (2018). Career planning training to improve career decision making self efficacy and achievement motivation in high school students. International Research Journal of Advanced Engineering and Science, 3(3), 119–123.

Mamahit, H. C., & Situmorang, D. D. B. (2016). Hubungan Self-Determination Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kemampuan Pengambilan Keputusan Siswa Sma. Jurnal Psikologi Psibernetika, 9(2), 78–92. https://doi.org/10.30813/psibernetika.v9i2.459

Marti’ah, S., Theodora, B. D., & Haryanto, H. (2018). Pengaruh lingkungan keluarga terhadap pilihan karir siswa. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 2(3), 237–242. https://doi.org/10.30998/sap.v2i3.2448

Pakpahan, J. F., & Kustanti, E. R. (2018). Hubungan antara pola asuh otoritatif dengan pengambilan keputusan karir pada Mahasiswa tahun keempat. 7(3), 206–215.

Prabowo, W., Yusuf, M., & Setyowati, R. (2019). Pengambilan Keputusan Menentukan Jurusan Kuliah Ditinjau Dari Student Self Efficacy Dan Persepsi Terhadap Harapan Orang Tua. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan Konseling, 5(1), 42–48. https://doi.org/10.26858/jppk.v5i1.7460

Putri, N. (2018). Angka siswa yang salah pilih jurusan masih tinggi. Retrieved September 10, 2019, from http://www.skystarventures.com/youthmanual-angka-siswa-yang-salah-pilih-jurusan-masih-tinggi/

Rahman, A., & Khoirunnisa, R. N. (2019). Hubungan antara regulasi emosi dengan pengambilan keputusan karir pada siswa kelas XI SMA Negeri 22 Surabaya. Character: Jurnal Penelitian Psikologi., 6(1), 1–6.

Saifuddin, A., Ruhaena, L., & Pratisti, W. D. (2017). Meningkatkan kematangan karier peserta didik SMA dengan pelatihan reach your dreams dan konseling karier. Jurnal Psikologi, 44(1), 39–49. https://doi.org/10.22146/jpsi.17378

Sarwandini, S., & Rusmawati, D. D. (2019). Hubungan antara quality of school life dengan pengambilan keputusan karir pada siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Kebumen. Jurnal Empati, 8(1), 117–122.

Sastrawati, W. U., Kadek, N., Purwanti, C., Suhardita, K., Sapta, I. K., Komang, N., … Bali, I. P. (2019). Efektivitas konseling Behavioral model Krumboltz untuk mengembangkan keputusan karir siswa. 4(2), 63–67.

Setiobudi, J. (2017). Pengaruh efikasi diri terhadap pengambilan keputusan karir pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Kalasan. E-Journal Bimbingan Dan Konseling, 1.

Vatmawati, S. (2019). Hubungan konformitas siswa dengan pengambilan

keputusan karir. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Empati, 6(1), 55–70.

Wahyuni, C. L., Nurdin, S., & Nurbaity. (2018). Kematangan karir siswa SMA Negeri I Bandar Dua Pide Jaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 3(4), 10–18.

Yuniati, R., & Mukti, P. (2017). Analisis 4P (product, price, place, dan promotion) dalam pengambilan keputusan calon mahasiswa memilih Perguruan Tinggi. Jurnal Psikologi Perseptual, 2(1), 1–8.

Zamroni, E. (2017). Urgensi career decision making skills dalam penentuan arah peminatan peserta didik. Jurnal Konseling Gusjigang, 2(2), 140–152. https://doi.org/10.24176/jkg.v2i2.700

Downloads

Published

2020-02-13