DAYA SIMPAN GROWOL COKELAT BERDASARKAN KADAR AIR, TEKSTUR, WARNA, DAN TOTAL MIKROBIA

Authors

  • Hanifah ‘Ulayya Azhar Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta
  • Bayu Kanetro Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Abstract

Growol merupakan produk olahan dari ubi kayu yang merupakan makanan tradisonal khas Kulonprogo dan dibuat melalui proses fermentasi. Growol kurang disukai oleh masyarakat karena mempunyai aroma asam, sehingga diperlukan inovasi produk growol menjadi lebih disukai yaitu growol coklat. Growol coklat merupakan growol yang dicetak menjadi bentuk bulat dan dilumuri dengan coklat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya simpan growol cokelat dengan variasi jenis growol. Analisa yang dilakukan yaitu kadar air, warna, tekstur dan total plate count (TPC) yang dilakukan setiap 2 hari sekali selama 6 hari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor pelakuan yaitu jenis growol dan lama penyimpanan. Hasil penelitian pengujian sifat mikrobiologi growol coklat pada hari ke-0 masih memenuhi standar SNI kue berbasis umbi- umbian yaitu 1x104 koloni/g. Jenis growol dan lama penyimpanan berpengaruh terhadap warna growol coklat, yaitu pada warna red, yellow, blue dan brightness. Berdasarkan total mikrobia umur simpan growol cokelat adalah 2 hari.

References

Abdullah N, Nawawia A, Othman I. 2000. Fungal spoilage of starch-based foods in relation to its water activity (aw). Journal of Stored Products Research. 36(1):47-54.

Andarwulan, N., Kusnandar, F., Herawati, D. 2011.Analisis Pangan. Jakarta: Dian Rakyat.

Badan Standardisasi Nasional. 1995. SNI 01.3840-1995. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Berk, Z. 2009. Food Process Engineering and Technology. Academic Pr. Burlington (US)

Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H., and Wotton, M. 1987. Ilmu Pangan. Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Carito, P. 2016. Pengaruh Pengemasan Vakum Terhadap Sifat Fisik Dan Kimia Growol Selama Penyimpanan Pada Suhu Ruang (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Deman, J.M.. 1997. Kimia Makanan. Bandung : Penerbit ITB.

Desrosier, Norman W. (2008). The Technology of Food preservation, Third Edition (Teknologi Pengawetan Pangan, Edisi Ketiga). Penerjemah: Muchji Mulijohardjo. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Herawati H. 2008. Penentuan Umur Simpan pada Produk Pangan. Jurnal Litbang Pertanian. 27(4):124-130.

Kurtzman, C. P. 2016. Detection, identification, and enumeration methods for spoilage yeast. Di dalam C. de W. Blackburn (Ed.). Food Spoilage Microorganisms. Boca Raton, Fl.: CRC Press. Ch. 8.

Mendoza F, Dejmek P, dan Aquilera JM. 2006 Calibrated Color Measurement of Agricultural Foods using Image Analysis. Postharvest Biol and Technol. 41(3): 285-295.

Modi, H.A. 2009. Microbial Spoilage of Foods. Jaipur: Aasvishkar Publishers. Ch. 3. Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Sundari, D., Almasyhuri dan Lamid, A. 2015.Pengaruh Proses Pemasakan Terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein.Media Litbangkes. Vol. 5 (4) : 235– 242.

Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Zaki, Ibnu. 2011. Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kualitas Mikrobiologi Biskuit Bayi dengan Substitusi Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata) dan Tepung Ikan Patin (Pangasius spp) sebagai MP-ASI. (Skripsi). Semarang: UniversitasDiponegoro

Downloads

Published

2019-04-02

Issue

Section

Articles