KEMANDIRIAN ANAK DITINJAU DARI JENIS HOMESCHOOLING
DOI:
https://doi.org/10.26486/psikologi.v17i1.683Keywords:
kemandirian anak, jenis homeschoolingAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian anak ditinjau dari jenis homeschooling. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan kemandirian anak ditinjau dari jenis homeschooling. Â Kemandirian anak dengan homeschooling tunggal lebih tinggi dari pada anak dengan homeschooling komunitas. Subjek penelitian adalah anak duduk di kelas 4, 5, dan 6 SD, sebanyak 26 orang yang terdiri dari 14 orang anak homeschooling komunitas dan 12 orang anak homeschooling tunggal , yang berada di lembaga belajar homeschooling primagam dan homeschooling Kak Seto. Alat pengumpul data menggunakan skala yaitu skala Kemandirian Anak. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik kompratif dengan menggunakan independent sampel t-tes. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh koefisien perbedaan kemandirian antara anak dengan homeschooling tunggal dan anak dengan homeschooling komunitas sebesar 2,505; p < 0,05 dengan rerata kemandirian anak homeschooling tunggal sebesar 105,58 dan rerata anak homeschooling komunitas sebesar 94, artinya kemandirian pada anak homeshooling tunggal lebih tinggi di pandingkan anak yang homeschooling komunitas.
References
Adilistiono. (2009). Sikap Orang Tua Terhadap Pendidikan Homescooling. Skripsi. Medan: Jurusan Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Astuti, S. (2004). Membuat Prioritas Melatih Anak Mandiri. Yogyakarta: Kansius.
Direktorat Pendidikan Kesetaraan. (2006). Komunitas Homeschooling Sebagai Satuan Pendidikan Kesetaraan. Jakarta.
Depdikbud. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Drost, J. (2002). Peran sekolah dalam membentuk kemandirian. Kompas Cyber Media. Diakses tanggal 13 November 20012.
Edwards, D. (2006). Ketika Anak Sulit Diatur. Bandung: Kaifa.
Havighurst, J. (1986). Human Development and Education. Surabaya: Sinar Wijaya.
Hurlock, B. (1990). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Kartono K. (1987). Psikologi Anak. Bandung: Alumni.
Kartono K. (1987). Psikologi Anak.Bandung: Alumni.
Kartono K. (1987). Psikologi Anak. Bandung: Alumni.
Masrun; Martono; Haryono, F. K; Hardito, P; Sofiati, M; Bawani, A; Aritonang, L; Soetjipto, H. P. (1986). Studi mengenai kemandirian pada penduduk di tiga suku bangsa (Jawa, Batak, Bugis). Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Mulyadi, Seto. (2007). Home Schooling Keluarga Kak Seto. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Mu’tadin, Zainun. (2002). Kemandirian Sebagai Kebutuhan Pikologis Pada Remaja. @yahoo.Com.
Partini, (1987). Perkembangan Anak. Jakarta: Bumi Aksa
Sarwono, S. (2000). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Soekresno, (2004). Alternative Pemilihan Sekolah. Diakses tanggal 22 februari 2012 dari www. News@Indosiar.com
Sumardiono. (2007). Apa itu homeschooling. Retrieved from www.sumardiono.com.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Yunita Risnandini, Sri Muliati Abdullah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with INSIGHT: Jurnal Ilmiah Psikologi agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the Insight right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Insight. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Insight.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).