“ANGRY BOX” SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BERCERITA UNTUK MENGURANGI EMOSI SISWA SD

Authors

  • Muslimin Muslimin Universitas Negeri Semarang
  • Fipit Aris Khikmawati Universitas Negeri Semarang
  • Rizqi Zulfah Universitas Negeri Semarang

Keywords:

Emosi, Komunikasi, Anak, Bercerita

Abstract

Secara psikologis, membaca atau bercerita merupakan salah satu bentuk bermain yang paling sehat untuk anak anak, terdapat bukti bahwa mereka lebih menyukai cerita tentang hal-hal yang terjadi. Dengan kata lain, mereka lebih menyukai cerita yang dibumbui dengan sedikit khayal ketimbang yang terjadi sebenarnya atau tentang sesuatu yang jauh di luar jangkauan pengalamannya, sehingga tidak dapat mereka pahami. Menceritakan cerita memberikan cara yang menyenangkan untuk mengembangkan rapport dan belajar tentang anak. Ketika anak bercerita, mereka mengkomunikasikan informasi penting tentang diri mereka sendiri dan keluarga mereka sambil belajar mengekspresikan dan menguasai perasaan mereka. Cara penggunaan Angry Box yaitu konselor meminta siswa menuliskan pengalaman marah terhadap teman dan dimasukan ke dalam angry box, kemudian konselor mengambil dan membaca beberapa pengalaman yang sudah ditulis siswa kemudian mendiskusikan bersama solusinya. Kecerdasan emosi terus berkembang semenjak anak lahir dan mulai berkembang pesat dan kompleks pada masa kanak-kanak tengah dan akhir atau usia anak sekolah (6-11 tahun). Perubahan terjadi dalam pengalaman menyadari emosi diri, pemahaman mengenai emosi, dan regulasi emosi diri. Oleh karena itu, pada masa kanak-kanak tengah dan akhir, anak perlu mendapatkan stimulus dan pengarahan yang tepat bagi perkembangan kecerdasan emosinya.

References

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2005. Konseling dan Terapi dengan Anak dan Orang Tua. Jakarta: PT Gramedia.

Geldard, Kathryn, dan David Geldrard. 2011. Konseling anak-Anak Panduan Praktis. edisi Ketiga. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Kesuma, Dharma, dkk. 2013. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Majid, Abdul & Abdul Aziz. 2001. Mendidik dengan Cerita. Bandung: ROSDA Karya

S, Partini. 1996. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta.

Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Rantauwati, Henny Sri.2014. Jurnal Ilmiah Guru “COPEâ€, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014. Pengembangan Karakter Siswa SD melalui Bermain Peran; 58-65.

Zen, Ella Faridati. 2008. Teknik Bercerita dalam Bimbingan dan Konseling. Diakses dari laman www.usd.ac.id.

Downloads

Published

2019-10-14

Issue

Section

Articles