Model Therapeutic Community dan Latihan Dasar Olahraga Beladiri Mixed Martial Arts (Mma) untuk Meningkatkan Psychological Well-Being pada Pasien Rehabilitasi Narkoba

Authors

  • Guntur RP Herdinata Universitas Ngudi Waluyo
  • Aristyanto Aristyanto Universitas Ngudi Waluyo
  • Fredy Eko Setiawan Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.26486/jsh.v2i1.1513

Keywords:

Metode, Therapeutic Community, Mixed Martial Arts (MMA), Psychological Well-Being

Abstract

Permasalahan penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan dan berdampak pada hilangnya suatu generasi muda bangsa. Penyalahgunaan narkoba menyebabkan berbagai perilaku negatif. Untuk itu perlu penanganan korban penyalahgunaan narkoba seperti panti terapi dan rehabilitasi, diantaranya menggunakan Metode Therapeutic Community (TC). Tujuan menggambarkan perubahan tingkat partisipasi residen narkoba dalam setiap program yang dijalankan panti rehabilitasi narkoba Model Therapeutic Community dan Latihan Dasar Beladiri Maxied Martial Arts (MMA) untuk meningkatkan Psychological Well-Being. Metode jenis penelitian menggunakan desain penelitian kualitatif dengan analisis data reduction, data display, dan data conclusion drawing/verification. Hasil setelah melakukan Therapeutic Community dan latihan dasar olahraga beladiri MMA, pasien dapat merasakan perubahan positif dalam hidupnya. Kesimpulan Dengan penggunaan metode Therapeutic Community dan latihan dasar olahraga beladiri Mixed Martial Arts (MMA) berpengaruh terhadap kondisi psikologi pasien rehabilitasi di Yayasan Rumah Damai Semarang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan Psychological Well-Being pada pasien rehabilitasi narkoba. Mereka menjadi lebih mandiri, berpikir positif terhadap orang lain dan lingkungan, terbuka pada pengalaman baru, serta menyadari potensi yang ada dalam dirinya sehingga dapat melakukan perbaikan diri untuk menjadi lebih baik.

References

Abdul Latief Rahman Hakim, Nanang Indardi. 2015. Perkembangan Mixed Martial Arts (MMA) di Purwokerto. Journal Of Sport Sciences and Fitness, 4 (4) (2015).

Ariwibowo, K. 2013. Stigma negatif menjadi faktor utama mantan pecandu relapse. Diakses pada tanggal 14 Maret 2020 dari http://dedihumas.bnn.go.id

Badan Narkotika Nasional. 2003. Pedoman Terapi Pasien Ketergantungan Narkotika dan Zat Adiktif. Jakarta : BNN.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial. 2003. Therapeutic Community Dalam Rehabilitasi Narkoba. Jakarta: tnp.

Ellya. 2017. Terus meningkat: Tahun 2017 pengguna narkoba mencapai 57 orang perharinya. Diakses pada tanggal 14 Maret 2020 dari http://beritajateng.net

Fajar Utama Ritonga, Adil Arifin. 2019. Perbandingan Model Therapeutic Community (TC) dan Narcotics Anonymous (NA) di Pelayanan Kesejahteraan Sosial Adiksi Narkoba. JPPUMA, 7 (1) (2019): 30 - 39.

Glenn R Hanson, P.Hd. 2005. What is Therapeutic Community? In Journal of Therapeutic Community, The National Institute on Drug Abuse USA , Vol.2 August, 2005, halaman 3.

Gugun Arif Gunawan. 2007. Beladiri. PT. Pusaka Insan. Yogyakarta : Insan Madani

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. PT. Pusaka Insan. Yogyakarta : Insan Madani

Humas BNN. 2020. Exsecutive Summary Press Release Akhir Tahun 2015-BNN. Diakses pada tanggal 14 Maret 2020 dari www.bnn.co.id

K Poerwandari. 1983. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi, LPSP3 UI.

Kaelan. 2012. Metode Penelotian Kualitatif. Yogyakarta: Paradigma Yogyakarta

Karn, S, & Swain. S. K. 2017. Health consciousness trough wellness tourism: a new dimension to new age travelers. Africa Journal of Hospitality Tourism and Leisure.

Mc Murran, Mary. 2005. Personality, Personality Dissorders & Violence. Willey. Irlandia.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Ryff, D. Caroll. 1989. Happiness is Everything, or is it? Exploration on the Meaning of Psychological Well-Being. Journal of Personality Social Psychology.

Ryff, C. D & Keyes, C. L. M . 1995. The Structure of Psychological Well-Being Revisited. Journal of Personality Social Psychology.

Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, Bandung.

Suharsimi Arikunto. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Bina Aksara, Jakarta.

Venhoven, R. 2006. How Do We Asses How Happy We Are? Tenets, Implications, and Tenability of Three Theories. New Directions in The Study of Happines: United State and International Perspective

Downloads

Published

30-12-2020

Issue

Section

Articles