Hardiness dan konflik pekerjaan-keluarga pada ibu tunggal yang bekerja

Authors

  • Paskalia Veni Mariana Universitas Mercu Buana Yogyakarta
  • Triana Noor Edwina Dewayani Soeharto Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara hardiness dengan konflik pekerjaan-keluarga
pada ibu tunggal yang bekerja. Subjek dalam penelitian terdiri dari 83 subjek yang memiliki karakteristik
ibu tunggal bercerai hidup yang bekerja 7-8 jam di luar rumah dan mempunyai anak di bawah 18 tahun.
Metode pemilihan subjek dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode penghimpunan data
dalam penelitian menggunakan skala hardiness dan skala konflik pekerjaan-keluarga. Teknik analisis data
menggunakan korelasi product moment (pearson correlation). Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh
koefisien korelasi rxy
= -0,493, yang menunjukkan adanya hubungan negatif antara hardiness dengan
konflik pekerjaan-keluarga pada ibu tunggal yang bekerja.

References

Adityawira, I. K. Y., & Supriyadi. (2017). Hubungan konflik kerja keluarga terhadap motivasi

kerja dengan dukungan sosial sebagai variabel pemoderasi pada perawat wanita Bali di

rumah sakit di Bali. Jurnal Psikologi Udayana, 4(1), 183–197.

Ahmad, A. (2008). Job, family and individual factors as predictors of work-family conflict. The

Journal of Human Resource and Adult Learning, 4(1), 57–65.

Aini, A. Q., & Ratnaningsih, I. Z. (2020). Hubungan antara kepribadian hardiness dengan work-

family conflict pada pegawai wanita unit pelaksana tugas penunjang di Badan Pemeriksa

Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Jurnal Empati, 8(4), 170–181.

Anggarwati, P. I., & Thamrin, W. P. (2019). Work family-conflict dan psychological well-being

pada ibu bekerja. Jurnal Psikologi, 12(2), 200–212.

https://doi.org/10.35760/psi.2019.v12i2.2444

Aprilia, W. (2013). Resiliensi dan dukungan sosial pada orang tua tunggal (studi kasus pada ibu

tunggal di Samarinda). Psikoborneo, 1(3), 157–163.

Apsaryanthi, N. L. K., & Lestari, M. D. (2017). Perbedaan tingkat psychological well-being pada

ibu rumah tangga dengan ibu bekerja di Kabupaten Gianyar. Jurnal Psikologi Udayana,

(1), 110–117. https://doi.org/10.24843/jpu.2017.v04.i01.p12

Arfidianingrum, D., Nuzulia, S & Fadhallah, R. A. (2013). Hubungan antara adversity

intelligence dengan work-family conflict pada ibu yang bekerja sebagai perawat.

Developmental and Clinical Psychology, 2(2), 13–22.

Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Pusat Satistik (BPS). (2019). Statistik kesejahteraan rakyat welfare statistics.

https://www.bps.go.id/publication/2019/11/22/1dfd4ad6cb598cd011b500f7/statistik-

kesejahteraan-rakyat-2019.html

Badan Pusat Statistik (BPS). (2020). Indikator pasar tenaga kerja Indonesia februari 2020.

https://www.bps.go.id/publication/2020/06/26/7b90d91146f0fd8dee4369df/indikator-

pasar-tenaga-kerja-indonesia-februari-2020.html

Ginanjar, A. S., Primasari, I., Rahmadini, R., & Astuti, R. W. (2020). Hubungan antara work-

family conflict dan work-family balance dengan kepuasan pernikahan pada istri yang

menjalani dual-earner family. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 13(2), 112–124.

https://doi.org/10.24156/jikk.2020.13.2.112

Greenhaus, J. H., & Beutell, N. J. (1985). Sources of conflict between work and family roles.

Academy of Management Review, 10(1), 76–88. https://doi.org/10.5465/amr.1985.4277352

Hasanah, S. F., & Ni’matuzahroh. (2017). Work family conflict pada single parent. Jurnal Muara

Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 1(2), 381.

https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v1i2.972

Huffman, A. H., Olson, K. J., O’Gara Jr, T. C., & King, E. B. (2014). Gender role beliefs and

fathers’ work-family conflict. Journal of Managerial Psychology, 29(7), 774–793.

https://doi.org/10.1108/JMP-11-2012-0372

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan sebagai suatu pendekatan sepanjang rentang

kehidupan edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Jonathan, A. C., & Herdiana, I. (2020). Coping stress pascacerai: kajian kualitatif pada ibu

tunggal. INSAN Jurnal Psikologi Dan Kesehatan Mental, 5(1), 71–87.

https://doi.org/10.20473/jpkm.v5i12020.71-87

Khairuddin, H. (2008). Sosiologi keluarga edisi pertama cetakan kedua. Yogyakarta: Liberty

Yogyakarta.

Kuswardani, H., & Nurtjahjanti, H. (2016). Hubungan antara work-family conflict dengan

resiliensi pada tenaga keperawatan wanita rumah sakit umum daerah Dr. R. Soetrasno.

Jurnal Empati, 5(4), 770–775.

Maddi, S.R. & Khoshaba, D. M. (2005). Resilience at network: no matter what life throws at you.

United States of America: AMACOM.

Maddi, S. R. (2006). Hardiness: The courage to grow from stresses. The Journal of Positive

Psychology, 1(3), 160–168. https://doi.org/10.1080/17439760600619609

Maddi, S. R. (2013). Hardiness: turning stressful circumstances into resilient growth. New York:

Springer Dordrecht Heidelberg.

Mulyati, S., & Indriana, Y. (2016). Hubungan antara kepribadian hardiness dengan work-family

conflict pada ibu yang bekerja sebagai teller bank pada bank rakyat indonesia semarang.

Jurnal Empati, 5(3), 577–582.

Noor, N. M. (2004). Work-family conflict, work- and family-role salience, and women’s well-

being. The Journal of Social Psychology, 144(4), 389–406.

https://doi.org/10.3200/SOCP.144.4.389-406

Nurfitri, D., & Waringah, S. (2018). Ketangguhan pribadi orang tua tunggal : studi kasus pada

perempuan pasca kematian suami. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 4(1),

–24. https://doi.org/10.22146/gamajop.45400

Nurpuspita, D., & Indriana, Y. (2018). Hardiness pada single mother (interpretative

phenomenological analysis pada buruh pabrik bulu mata palsu di Kabupaten Purbalingga).

Jurnal Empati, 7(3), 230–235.

Olivia, D. O. (2014). Kepribadian hardiness dengan prestasi kerja pada karyawan bank. Jurnal

Ilmiah Psikologi Terapan, 02(01), 115–129.

Paat, F. D., & Ratnaningsih, I. Z. (2018). Hubungan antara konflik pekerjaan-keluarga dengan

perilaku kewargaan organisasi pada guru wanita sekolah menengah kejuruan negeri di

Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang. Jurnal Empati, 7(1), 238–246.

Papalia, D.E., Olds, S.W & Feldman, R.D. (2009). Human development (perkembangan manusia)

edisi 10 buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.

Papalia D.E., Olds, S.W & Feldman, R.D. (2011). Human development (psikologi perkembangan)

bagian V s/d IX edisi kesembilan cetakan ke-2. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Quick, J. C., & Tetrick, L. (2003). Handbook of occupational health psychology 2nd ed.

Washington DC: American Psychological Association.

Sarwono, S. W. (2013). Psikologi remaja edisi revisi cetakan ke-16. Jakarta: Rajawali Pers.

Soeharto, T. N. E. D. (2010). Konflik pekerjaan keluarga dengan kepuasan kerja: metaanalisis.

Jurnal Psikologi, 37(1), 189–194.

Sundari, A.R & Herdajani, F. (2013). Dampak fatherless terhadap perkembangan psikologis anak.

Prosiding Seminar Nasional Parenting, 256–271.

Suryadi, D., & Damayanti, C. (2003). Perbedaan tingkat kemandirian remaja puteri. Jurnal

Psikologi, 1(1), 1–28.

Thomas. J.C., & Hersen, M. (2002). Handbook of mental health in the workplace. London: Sage

Publication.

Umami, I., & Rozi, F. (2019). Pengaruh sabar terhadap konflik kerja-keluarga pada ibu yang

bekerja. Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non-Empiris, 5(2), 93–104.

Utami, K. P., & Wijaya, Y. D. (2018). Hubungan dukungan sosial pasangan dengan konflik

pekerjaan-keluarga pada ibu bekerja. Jurnal Psikologi, 16(1), 1–8.

Wolfman, B. . (1993). Peran kaum wanita (bagaimana menjadi cakap dan seimbang dalam aneka

peran) cetakan keempat. Yogyakarta: Kanisius.

Downloads

Published

2022-07-03