ANALISIS KEBUTUHAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

Authors

  • Nafida Hetty Marhaeni Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Mercu Buana Yogyakarta
  • Melania Eva Wulanningtyas Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Keywords:

bahan ajar, problem based learning, kemampuan pemecahan masalah

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah merupakan bagian penting yang harus diajarkan dalam matematika. Bahan ajar
yang belum mengakomodasi kemampuan pemecahan masalah perlu dikembangkan agar tujuan pembelajaran
tercapai. Sehingg, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalsis kebutuhan bahan ajar untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan pada tahap
pertama yaitu tahap analisis. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Godean. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket, dan tes kemampuan pemecahan masalah. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) dari wawancara dengan guru matematika menunjukkan bahwa sekolah
menggunakan kurikulum 2013 dan pembelajaran telah sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
yang telah ditetapkan dalam kurikulum tersebut; (2) kemampuan pemecahan masalah siswa masih cenderung
rendah dikarenakan kurangnya kemauan siswa untuk belajar dan hasil penyebaran tes kemampuan pemecahan
masalah siswa menunjukkan bahwa karakteristik peserta didik dalam memecahkan masalah masih cenderung
menuliskan jawaban akhir saja tanpa menyertakan langkah-langkah pengerjaannya; (3) hasil penyebaran angket
menunjukkan bahwa terdapat 67,74% siswa yang tidak menyukai mata pelajaran matematika, dan hanya ada
16,13% siswa yang berpendapat materi matematika mudah dipahami; (4) semua siswa tertarik jika pembelajaran
menggunakan bahan ajar seperti LKPD yang memuat penjelasan baik secara tulisan, gambar dan video, latihan
soal beserta pembahasan, serta kuis. Ditambah dengan mempertimbangkan hasil wawancara dengan dimana
bahan ajar sebaiknya mengakomodasi soal sebagai starting point dan sesuai dengan masalah sehari-hari siswa,
yaitu berbasis problem based learning. Untuk itu, peneliti bermaksud mengembangkan bahan ajar interaktif
berbasis problem based learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

References

Anhusadar, L O. (2020). Persepsi Mahasiswa PIAUD Terhadap Kuliah Online di Masa Pandemi

Covid-19. KINDERGARTEN: Journal of Islamic Early Childhood Education, 3(1), 44-58.

Anwar, C. (2017). Buku Terlengkap Teori-teori Pendidikan Klasik Hingga Kontemporer. Yogyakarta:

IRCiSoD.

Asmaranti W., Pratama, G.S., & Wisniarti. (2017). Desaian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Matematika dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Pendidikan Karakter. Prosiding Seminar

Nasional Etnomatnesia, 639-646.

Banindro, B S. (2019). Pengembangan Techno Virtual Berbasis Website Sebagai Media Pembelajaran

Rekayasa Visual Blender 3D Bagi Mahasiswa Desain Produk. ANDHARUPA: Jurnal Desain

Komunikasi Visual & Multimedia, 5(1), 102-114.

Chandrawati, S R. (2010). Pemanfaatan e-learning dalam Pembelajaran. Jurnal Cakrawala

Pendidikan, 8(2), 172-181.

Handarini, O I. (2020). Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From Home (SFH) Selama

Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 8(3),496-503.

JHU CSSE. (2021). Covid-19 Data Repository by the Center for Systems Science and Engineering

(CSSE) at Johns Hpkins University. Tersedia di systems.jhu.edu/research/public-health/ncov/.

Diakses pada 5 Februari 2021.

Kusumaningrum, B., & Wijayanto, Z. (2020). Apakah Pembelajaran Matematika Secara Daring

Efektif? (Studi Kasus Pada Pembelajaran Selama Masa Pandemi Covid-19). Kreano: Jurnal

Matematika Kreatif-Inovatif, 11(2), 136-142.

Lubis, J.N., Panjaitan, A., Surya, E., & Syahputra, E. (2017). Analysis Mathematical Problem Solving

Skills of Student of the Grade VIII-2 Junior High School Bilah Hulu Labuhan Baru.

International Journal of Novel Research in Education and Learning, 4(2), 131-137.

Permatasari, N.T., & Margana, A. (2014). Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Memecahkan

Masalah Matematika dengan Model Pembelajaran Treffinger (Studi Penelitian Eksperimen di

SMP Al-Hikmah Tarogong Kaler Garut). Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 31-42.

Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Rofii, A., Sunardi, & Irvan, M. (2018). Characteristics of Students‘ Metacognition Process at Informal

Deducation Thinking Level in Geometry Problems. International Journal of Emerging

Education, 2(1), 89-104.

Romiszowski, A.J. (1996). System Approach to Design and Development. Dalam Plomp, T. & Ely,

D.P. (editer in chiefs). International Encylopedia of Educational Technology. Oxford:

Pergamon Press.

Santyasa, I.W. (2008). Pemecahan Masalah Pada Olimpiade Matematika Sekolah Dasar. Yogyakarta:

PPPG Matematika

Shadiq, F. (2014). Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Sholihah, D.A., & Mahmudi, A. (2015). Keefektifan Experiential Learning Pembelajaran Matematika

MTs Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 2(2), 178-185

Siswono, T.Y.E. (2018). Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Supinah & Sutanti, T. (2010). Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD. Modul Matematika

SD Program Bermutu: Kementrian Pendidikan Nasional.

Susilo, A., et al. (2020). Coronavirus Desease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit

Dalam, 7(1), 45-67.

Tegeh, I.M., Jampel, I.N., & Pudjawan, K. (2014). Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Trianto. (2009). Model-model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara

Wiryanto. (2020). Proses Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar di Tengah Pandemi Covid-19.

Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, 6(2).

World Health Organization. (2020). Situation Report.

Downloads

Published

2021-12-09