VARIASI MULSA DAN DOSIS PUPUK PETROGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus Esculentus L. Moench)

Authors

  • Nurngaini Nurngaini Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UPN “Veteran” Yogyakarta
  • Rati Riyati Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UPN “Veteran” Yogyakarta
  • Hilba Hilba Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UPN “Veteran” Yogyakarta

Abstract

Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) merupakan salah satu jenis sayuran buah yang akhir-akhir ini mulai digemari masyarakat karena kaya akan manfaat. Seiring dengan kemajuan teknologi dan pertambahan jumlah penduduk maka permintaan buah okra semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka perlu dilakukan teknik budidaya yang lebih baik diantaranya dengan pemulsaan dan pemberian pupuk organik. Tujuan penelitian adalah mendapatkan jenis mulsa dan menentukan dosis pupuk Petroganik yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanaman okra.Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian UPN “Veteran†Yogyakarta pada bulan Agustus sampai November 2017. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan dua faktor. Sebagai petak utama adalah jenis mulsa, yakni : M0 (tanpa mulsa), M1 (mulsa jerami), dan M2 (mulsa sekam padi). Sebagai anak petak adalah dosis pupuk Petroganik, terdiri atas : P0 (tanpa pupuk Petroganik), P1 (Petroganik 1000 kg/ha), dan P2 (Petroganik 2000 kg/ha).Hasil penelitian menunjukkan bahwa mulsa jerami memberikan hasil buah okra lebih baik dibanding yang lain. Pupuk Petroganik dosis 2000 kg/ha juga memberikan hasil buah okra lebih baik dibanding yang lain.

References

Anonim, 2016.Tinjauan Pustaka Okra, http://eprints.undip.ac.id/55345/3/BabII. pdf. Diakses 15 Maret 2018

Gomez K.A. and A.A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian. Terjemahan E. Syamsudin dan J.S. Baharsjah.UI-PRESS. Jakarta.

Ichsan, M.C., P. Riskiyandika, dan I. Wijaya, 2016. Respon Produktifitas Okra (Abelmoschus esculentus) Terhadap Pemberian Dosis Pupuk Petroganik Dan Pupuk N. Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian

Sukmadi, B. 2010. Difusi Pemanfaatan Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pestisida Hayati pada Budidaya Sorgum Manis (Sorghum bicolor L.) di Kabupaten Lampung Tengah. Laporan Akhir. Program Insentif Kementerian Riset dan Teknologi.http://www.kemenristek.ac.id (diakses 31 Januari 2013).

Sutanto R. 2002. Pertanian Organik. Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. PenerbitKanisius. Yogyakarta.

Wisdardja. 2011. Respon Jagung Varietas Super Hibrid Bisi-16 Pada BerbagaiKerapatan Populasi Akibat Pupuk Petroganik Di Lahan Sawah Beririgasi. GaneÇ Swara 5 (2). Fakultas Pertanian Universitas Tabanan

Downloads

Published

2019-04-02

Issue

Section

Articles