PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK SECANGTERHADAP AKTIVITAS ANTOKSIDAN DAN TINGKAT KESUKAAN MINUMAN INSTAN KUNIR PUTIH (Curcuma Mangga Val.)
Abstract
Minuman bubuk instan adalah minuman berupa bubukyang dapat langsung diminum dengan cara diseduh dengan air matang baik dingin maupun panas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan bubuk instan kunir putih dengan penambahan ekstrak secangyang mempunyai aktivitas antioksidan tinggi dan disukai panelis. Cara pembuatan minuman instan kunir putih adalah dengan mengestrak kunir putih, menambah ekstrak secang dan proses pemasakan sampai terbentuk kristal atau bubuk. Faktor penelitian yang digunakan adalah penambahan ekstrak secang (0, 100, 200, 300 dan 400 ml) pada ekstrak kunir 1000 ml. Parameter yang diamati adalah DPPH, warna, kadar air, tingkat kesukaan dan uji proksimat pada produk terpilih. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap.Data yang diperoleh dihitung secara statistik dengan analisis ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian ini menunjukkan penambahan ekstrak secang pada ekstrakkunir putih mempengaruhi aktivitas antioksidan (DPPH), warna, kadar air dan tingkat kesukaan bubuk instan yang dihasilkan. Minuman instan kunir putih yang paling disukai dengan penambahan ekstrak secang 100 mldengan RSA 84,46%, kadar air 1,78%, kadar abu 0,64%, kadar protein 0,59%, kadar lemak 2,73%, kadar karbohidrat by difference 94,26%.References
Bae, I.K, H.Y. Min, A.R. Han, E.K. Seo, S. Lee. 2005. Suppression of Lipopolysaccharide-induced of Inducible Nitric Oxide Synthase by Brazilin in RAE 264.7 Macrophage Cells. European Journal of Pharmachology, 513, 237–242
Darwis, SN, ABD, Madjo Indo dan S. Hasiyah, 1991. Tumbuhan Obat Famili Zingiberaceae. Badan Litbang Pertanian. Pusat Penelitian Tanaman Industri. Hal.53-54.
Firmansyah Y dan Adawiyah DR.2003.Formulasi minuman instan fungsional antioksidan berbasis efek sinergisme kayu secang terhadap pala dan jahe.Seminar Nasional dan Pertemuan Tahunan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI). Peranan Industri dalam Pengembangan Produk Pangan Indonesia.Yogyakarta, 22-23 Juli 2003
Fu, L., Huang, X., Lai, Z., Hu, Y., Liu, H., dan Cai, X., 2008, A New 3- Benzylchroman Derivative from Sappan Lignum (Caesalpinia sappan), Molecules 2008, 13, 1923-1930; DOI: 10.3390/molecules13081923, http://www.mdpi.org/molecules , diakses tanggal 12 Februari 2018..
Hartiwi. 2001. Pengaruh waktu pemanasan dan kombinasi ekstrak jahe, kunyit, kencur dan temulawak terhadap daya tangkap radikal bebas (DPPH). UGM. Yogyakarta
Lim, DK, Choi, U., Shin, D. 1997. Antioxidative Activity of Some Solvent Extract from Caesalpinia sappan L. Korean Journal Food Sci., 28, 77–82
Permana. 2008. Bagaimana Cara Membuat Minuman Serbuk Instan. http://awpermana.dagdigdug.com/2008/05/19/bagaimana-caramembuat-bubuk-minuman-instan/ 12 Februari 2018.
Pujimulyani, D., Raharjo, S., Marsono, Y. and Santoso, U. 2010. The effects of blanching treatment on the radical scavenging activity of white saffron (Curcuma mangga Val.). International Food Research Journal 17: 615-621 (2010)
Pujimulyani, D.,Raharjo, S., Marsono, Y. and Santoso, U. 2012 The effect of blanching on antioxidant activity and glycosides of white saffron (Curcuma mangga Val.) International Food Research Journal 19(2): 617-621 (2012
Rina, O. 2013. Identifikasi Senyawa Aktif dalam Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan. L.). Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 215–218
Sembiring, A. 2008. Teknologi Pengolahan Tanaman Obat. http://balittro.litbang.deptan.go.id/. 12 Februari 2018.
Winarno, F.G. 2002.Kimia Pangan dan Gizi. PT.Gramedia. Jakarta.
Wongsooksin K, Saowanee R, Malee T, Vichitr R, John BB. 2008. Study of an Al(III) complex with the plant dye brazilein from Caesalpinia sappan Linn. J Sci Technol 15(2):159-165.