MODEL PERENCANAANPROGRAM AKSI DESA MANDIRI PANGAN DI DESA KEBON GUNUNG, PURWOREJO

Authors

  • Febtory Setyo Harsanti Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Yogyakarta
  • Eko Murdiyanto Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Yogyakarta
  • Nanik Dara Senjawati Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Yogyakarta

Abstract

Program Desa Mandiri Pangan merupakan program aksiuntuk mengurangi rawan pangan dan gizi melalui pendayagunaan sumber daya, kelembagaan dan kearifan lokal perdesaan. Penelitian ini dilaksanakan karena adanya perbedaan keberhasilan diantara desa penerima manfaat, meskipun memiliki kesamaan program yang bersifat top down.Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengkaji penyebab belum berhasilnya Program Aksi Desa Mandiri Pangan di Desa Kebon Gunung; 2)Merumuskan pendekatan perencanaan program yang tepat untuk masyarakat Desa Kebon Gunung. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan didukung data kuantitatif. Penentuan lokasi dan pemilihan responden menggunakan metode purposive. Metode analisis menggunakan model Miles dan Huberman melalui tiga tahap, yaitu 1) Reduksi data; 2) Penyajian data; 3) Verifikasi.Hasil penelitian menunjukkan 1) Program Aksi Desa Mandiri Pangan belum berhasil karenaa) Anggaran terbatas, sehingga penyelenggara tidak dapat melaksanakan pendampingan secara berkelanjutan dan belum pernah mengadakan pelatihan untuk penerima manfaat; b) Tidak ada koordinasi antara fasilitator dengan perangkat desa dalam menentukan Rumah Tangga Miskin, sehingga penerima manfaat dipilih tidak berdasar kriteria, namun dipilih langsung oleh Kepala Desa; c) Fasilitator kurang memberikan sosialisasi mengenai tugas Tim Pangan Desa, sehingga belum bekerja danbelum ada lumbung pangan desa; d) Fasilitator belum memberikan sosialisasi mengenai pembentukan Lembaga Keuangan Desa, sehingga belum dibentuk; e) Fasilitator belum aktif melakukan integrasi dengan Instansi terkait (stakeholder); f) Penerima manfaat kurang berpartisipasi, sehingga belum terbentuk usaha-usaha produktif. 2) Pendekatan Perencanaan Program yang tepat adalah top down dengan pendampingan karena masyarakat Desa Kebon Gunung (penerima manfaat) adalah masyarakat transisi.

References

Mardikanto, Totok. 2013. Pemberdayaan Masyarakat Oleh Perusahaan. Surakarta: UNS Press.

Rahardjo. 2014. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Riyadi dan Bratakusumah, Deddy Supriady. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah, Strategi Menggali Potensi dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Syamsiar, Siti. 2010. Membangun Ketahanan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Yogyakarta: Deepublish.

Downloads

Published

2019-04-02

Issue

Section

Articles