TEH BUNGA KERSEN (MUNTINGIA CALABURA, L): SIFAT KIMIA DAN SENSORIS

Authors

  • Dyah Titin Laswati Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Widya Mataram Yogyakarta

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui sifat kimia dan sensoris terhadap salah satu jenis olahan kersen dari bunga. Parameter yang diuji adalah rasa, warna, aroma, dan kesukaan. Metode yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 perlakuan dan 3 kali ulangan. Pengujian organoleptik dengan uji pembedaan nilai dan Hedonic scale test. Panelis yang digunakan 30 panelis tidak terlatih yakni masyarakat, khususnya anggota KWT Karya Bunda di Dusun Patukan, Ambarketawang, Gamping, Sleman dan para mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Widya Mataram Yogyakarta. Pembuatan produk olahan bunga diolah menjadi  teh kering kemudian diseduh, dan disajikan sebagai minuman herbal dalam keadaan panas dan dingin. Hasil penelitian meliputi analisis kimia. Berturut-turut analisis kimia bunga segar dan teh bunga kersen yaitu kadar air adalah 67,20%; dan 12,28%; kadar abu (%) adalah 2,31; dan 7,53; kadar lemak (%) adalah 0,49; dan 0,72, kadar protein (%) adalah 2,06; dan 6,41; kadar tanin (%) adalah 0,39; dan 1,60; kadar polifenol (%) adalah 0,42 dan 1,84; kadar flavonoid (%) adalah 0,37 dan 1,37; kadar saponin (%) adalah 0,034 dan 0,08; kadar antioksidan (%RSA) adalah 36,53 dan 66,46; kadar kafein (%) adalah 0,017 dan 0,03. Hasil uji organoleptik terhadap teh bunga kersen yang disajikan panas, 36,67% panelis menyatakan suka; dengan kriteria rasa sepat, warna coklat kekuningan dan aroma agak beraroma bunga.

References

Duryatmo, S., 2005. Dulu hiasan, k ini Obat, Trubus. Jakarta Terbitan No.427: hal 37.

Ekasari W, 2009. Kersen atau Talok tanaman obat berkhasiat besar. Departemen Farmakognosi dan Fitokimia. Universitas Airlangga Surabaya

Esty, Riza dan Hariyatmi, 2013. Pengaruh jus buah kersen terhadap kadar asam urat darah mencit putih (Mus musculus). Skripsi Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Handajani, S. 2006. The queen of seeds : Potensi agribisnis komoditas Wijen, Andi offset. Yogyakarta

Handoko, T. 1997. Manajemen dan Sumber Daya Manusia. Liberty. Yogyakarta.

Harbone, JB, 1987. Metode fitokimia : Penuntun cara modern menganalisis tumbuhan. Terbitan kedua . Penerbit ITB Bandung.

Hodgsons E. dan Levi P.E., 2000. Metode farmasi : Penentuan cara modern menganalisis tumbuhan. Penerbit ITB, Bandung.

Kartika B, Pudji H dan Wahyu S. 1998. Pedoman uji inderawi bahan pangan. PAU Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta

Mohandis, H., 2009. Efek ekstrak daun talok terhadap aktivitas enzim SGPT pada mencit yang diinduksi karbontetrakorida (CCl4). Skripsi Fakultas Kedokteran.Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pusat Data dan Informasi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, 2003. Fitonutrisi bisa menjadi pelindung Radikal bebas. Jakarta.

Priharjanti,D., 2007. Muntingia calabura. http://florabase.calm.wa.gov.au/browse/flora? [Diakses 2 Desember 2016].

Robinson, T., 1995. Kandungan organik tumbuhan tinggi. Terjemahan Prof. Dr. Kosasih Padmawinata., ITB Bandung.

Sudarmadji Slamet, Bambang Haryono dan Suhardi., 1984. Prosedur analisa untuk bahan makanan dan pertanian. Penerbit Liberty. Yogyakarta.

Verdayanti, TE., 2009. Uji efektifitas jus buah kersen terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus puti. Universitas Muhamadiyah Malang.

Winarno, FG., 1994. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Zakaria, ZA., Mohamed, AM., dan Jamil, NSM., 2011. In vitro antiproliferative and antioxidatif activities of the Extracts of Muntingia calabura leaves. The America Journal of Chinese medicine. 39 (1). P 183-200.

Downloads

Published

2019-04-02

Issue

Section

Articles