HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG LINGKUNGAN DAN KEDEKATAN DENGAN ALAM TERHADAP GANGGUAN STRES PASKA TRAUMA
Abstract
Berkebun menjadi kegiatan yang populer di masa sekarang, terutama saat pandemi Covid-19. Seiring dengan semakin berkembangnya riset terkait manfaat berkebun bagi kesejahteraan psikologis. Ada berbagai penelitian pendahuluan mengenai berkebun yang menunjukkan manfaat bagi manusia. Berkebun dapat membuat kondisi fisik dan psikologis menjadi lebih sehat serta sejahtera. Hal tersebut menjadi inspirasi dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan persepsi tentang lingkungan dan kedekatan dengan alam terhadap gangguan stres paska trauma. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah subyek sebanyak satu orang, kriteria subyek adalah anak usia 11 tahun yang didiagnosa Gangguan Stres Paska Trauma. Metode penelitian mengunakan eksperimen kuasi. Desain penelitian yang digunakan yaitu Single Subject Design. Analisa data menggunakan kuantitatif deskriptif. Adapun alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Children’s Environmental Perception Scale, Connectedness to Nature Scale (Children’s Version) dan Harvard Trauma Questionnaire (HTQ). Didapati hasil sebagai berikut; Skor DSM IV pada HTQ dari 3,31 (mempunyai gejala Gangguan Stres Paska Trauma) menjadi 1,25 (tidak mempunyai gejala Gangguan Stres Paska Trauma). Rata-rata skor Children’s Environmental Perception Scale dari 3 (sedang) menjadi 4 (tinggi); Rata-rata Skor Connectedness to Nature Scale (Children’s Version) dari 3 (rendah) menjadi 6 (tinggi). Adanya berbagai skor tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif bahwa semakin rendah skor Gangguan Stres Paska Trauma maka semakin tinggi skor persepsi tentang lingkungan dan kedekatan dengan alam. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif; semakin rendah Gangguan Stres Paska Trauma maka semakin tinggi persepsi tentang lingkungan dan kedekatan dengan alam.References
Ehlers, A. & Clark, D.M, Hackmann, A., Grey, N., Liness, S., Wild, J., & McManus, F. (2010). Intensive cognitive therapy for ptsd : A feasibility study. British association for behavioral and cognitive psychotherapies. Journal of Behavioral and Cognitive Psychotherapy, 38(4):383-398. doi:10.1017/S1352465810000214.
Gross, H. (2018). The psychology of gardening. New York: Routledge.
Harvey, Allison., Richard A.B., & Nicholas, T. (2003). Cognitive behaviour therapy for post traumatic stress disorder. Pergamon: Clinical Psychology Review.
Koay, W.I. & Dillon, D. (2020). Community gardening: stress, well-being, and resilience potentials. International Journal of Environmental Research and Public Health 17 (6740), 1-31.
Meneghello, F., Marcassa, G., Koch, I., Sgaravatti, P., Piccolomini, B., Righetto, C., Gianquinto, G.P. & Orsini, F. (2016). Garden therapy in neurorehabilitation: Well-being and skills improvement. ISHS Acta Horticulture 112,.51-58. doi: 10.17660/ActaHortic.2016.1121.3
Mollica, R.F., Caspi-Yavin, Y., Bollini, P., Truong, T., Tor, S. & Lavelle, J. (1992). The harvard trauma questionnaire: Validating a cross-cultural instrument for measuring torture, trauma, post traumatic stress disorder in indochinese refugees. Journal of Nervous and Mental Disease, 180(2), 111-116. doi:10.1097/00005053-199202000-00008.
Said, I. (2003). Therapeutic effects of garden: Preference of ill children towards garden over ward in malaysian hospital environment. Universiti teknologi Malaysia. Jurnal Teknologi 38(B), 55–68
Salazar, G., Kunkle,K., & Monroe, M.C. (2020). Practitioner guide to assesing connection to nature. Washington DC: North American Association for Environmental Education.
Stigsdotter, U.A. & Grahn, P. (2002). What makes a garden a healing garden?. Journal of Therapeutic Horticulture 13, 60-69.
Stigsdotter, U.A.& Grahn, P. (2003). Experiencing a garden: A healing garden for people suffering from burnout diseases. Journal of Therapeutic Horticulture. American Horticultural Therapy Association XVI, 38-49.
Thompson, R. (2018). Gardening for health : A regular dose of gardening. Royal college of physicians. Journal of Clinical Medicine 18(3), 201-205.