SELF-INJURY DI ERA DIGITAL: PENGEMBANGAN SKALA
Abstract
Self-injury atau melukai diri merupakan fenomena umum yang terjadi pada remaja. Perilaku ini dilakukan sebagai bentuk pelampiasan emosi yang terlalu menyakitkan dan tidak dapat diungkapkan dengan perkataan. Pada era digital saat ini, media sosial seringkali digunakan untuk memuat foto dan membagikan pengalaman tentang self-injury sehingga remaja dapat dengan mudah memperoleh akses terkait perilaku tersebut. Pengukuran terkait kecenderungan self-injury menjadi penting sebagai prevensi untuk menekan terjadinya perilaku tersebut. Di Indonesia belum banyak ditemukan penelitian yang khusus mengembangkan skala self-injury. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan skala kecenderungan self-injury yang diharapkan dapat menjadi alat ukur yang valid dan reliabel. Peneliti melakukan beberapa tahapan pengembangan skala yaitu konseptualisasi, operasionalisasi, spesifikasi skala dan penulisan item, penskalaan, pra uji coba, uji coba, serta analisis faktor. Hasil akhir penelitian diperoleh 25 aitem skala kecenderungan self-injury yang memiliki daya beda antara 0,251 sampai 0,669. Reliabilitas skala menggunakan Alpha Cronbach yakni 0,887 dengan kesalahan standar pengukuran sebesar 4,107 yang menunjukkan bahwa alat ukur ini dapat dikatakan andal dan cermat. Hasil analisis faktor diperoleh KMO = 0,660, MSA> 0,50 pada ketiga karakteristik, nilai extraction >0,50 pada ketiga karakteristik. Menghasilkan 1 faktor dengan eigenvalue 2,082 dan muatan faktor pada ketiga subtest diperoleh angka >0,40.References
Azwar, S. (2008). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2015). Penyusunan skala psikologi edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baker, T. G., & Lewis, S. P. (2013). Responses to online photographs of non-suicidal self-injury: A thematic analysis. Archives of Suicide Research, 17(3), 223-235.
Centario, K., Wendy, L., & Jennifer K. B. (1998). Bodily harm: The breakthrough healing program for self-injurers. New York: Hyperion.
Ditha, P., & Puji, P. (2019). Fenomena aksi menyakiti diri bagi remaja dalam media online: Analisis teori konstruksi sosial dalam fenomena aksi menyakiti diri bagi remaja dalam media online Tirto.Id. Jurnal Nomosleca, 5(2), 126-138.
Gratz, K. L. (2007). Targeting emotion dysregulation in the treatment of self-injury. Journal of Clinical Psychology: In Session, 63(11), 1091-1103.
Hartanto, N. W. (2010). Self injury ditinjau dari komunikasi interpersonal remaja dan orangtua. Skripsi. (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Retrieved from http://eprints.unika.ac.id/3121/1/06.40.0007_Nancy_Wijaya_Hartanto.pdf
Klonsky, E. D. (2007). Non-suicidal self-injury: An introduction. Journal of Clinical Psychology: In Session, 63(11), 1039-1043.
A. F, Kusumadewi., Yoga, B. H., Sumarni, & Ismanto S. H. (2019). Self-Harm Inventory (SHI) Versi Indonesia Sebagai Instrumen Deteksi Dini Perilaku Self-Harm. Jurnal Psikiatri Surabaya, 8(1), 21-25.
Lloyd-Richardson, E. E., Perrine, N., Dierker, L., & Kelley, M. L. (2007). Characteristics and functions of non-suicidal self-injury in a community sample of adolescents. Psychological medicine, 37(8), 1183–1192. https://doi.org/10.1017/S003329170700027X
Mars, B., Heron, J., Biddle, L., Donovan, J. L., Holley, R., Piper, M., et al. (2015). Exposure to, and searching for, information about suicide and self-harm on the Internet: Prevalence and predictors in a population based cohort of young adults. Journal of Affective Disorders, 185, 239-245. https://doi.org/10.1016/j.jad.2015.06.001
Novanda, G., & Supriyanto, A. (2020). Pengaruh media sosial terhadap penyimpangan perilaku pada mahasiswa. In Seminar Nasional Arah Manajemen Sekolah Pada Masa Dan Pasca Pandemi Covid-19.
O'Connor, R., Rasmussen, S., & Hawton, K. (2014). Adolescent self-harm: A school-based study in Northern Ireland. Journal of Affective Disorders, 159, 46-52.
Patchin, J. W., & Hinduja, S. (2017). Digital self-harm among adolescents. Journal of Adolescent Health, 61(6), 761-766, ISSN 1054-139X, https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2017.06.012.
Rodham, K., & Hawton, K. (2009). Epidemiology and phenomenology of nonsuicidal self-injury. In M. K. Nock (Ed.), Understanding nonsuicidal self-injury: Origins, assessment, and treatment (pp. 37–62). American Psychological Association. https://doi.org/10.1037/11875-003
Sansone, R. A., & Sansone, L. A. (2010). Measuring self-harm behavior with the self-harm inventory. Psychiatry (Edgmont (Pa.: Township)), 7(4), 16–20.
Scourfield, J., Roen, K., & McDermott, E. (2011). The non-display of authentic distress: Public-private dualism in young people's discursive construction of self-harm. Sociology of Health and Illness, 33(5), 777-791.
Seko, Y., Kidd, S. A. M., Wilier, D., & McKenzie, K. J. (2015). On the creative edge exploring motivations for creating non-suicidal self-injury content online. Qualitative Health Research, 25(1), 1334-1346.
Suardiman, S. P. (1995). Psikologi perkembangan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Walsh, B. W. (2006). Treating selfinjury: A practical guide. New York: The Guilford Press.