PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDAMPING ASRAMA

Authors

  • Mulianti Widanarti Universitas Mercu Buana Yogyakarta
  • Katrim Alifa Putrikita Universitas Mercu Buana Yogyakarta
  • Narastri Insan Utami Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Abstract

Pendidikan karakter adalah usaha-usaha yang melibatkan pengetahuan, perasaan dan tindakan, serta dilakukan untuk membangun suatu karakter pada individu. Pendidikan karakter penting untuk diberikan kepada pendamping asrama karena para pendamping juga harus memiliki karakter tersebut terlebih dahulu sebelum membentuk karakter siswanya. Subjek penelitian adalah para pendamping asrama, yang merupakan mahasiswa perguruan tinggi. Oleh karena itu subjek
rentan mengalami stres akibat dua tuntutan tugas yakni tugas sebagai mahasiswa sekaligus sebagai pendamping asrama. Pendidikan karakter yang diberikan diharapkan mampu mengurangi stres pada pendamping asrama. Efektivitas pendidikan karakter diketahui melalui Perceived Stress Scale (PSS) yang diberikan kepada 21 subjek pendamping asrama sebelum dan setelah pelatihan. Teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling yang memakai seluruh populasi
menjadi sampel. Subjek berusia 19 - 25 tahun berjenis kelamin perempuan serta berprofesi sebagai mahasiswa sekaligus pendamping asrama. Analisis data menggunakan uji beda paired sample t-test untuk mengetahui perbedaan skor stres antara sebelum dan setelah pelatihan. Hasil analisis data menunjukan p=0,0001 (p < 0,001). Hampir seluruh pendamping asrama menunjukan penurunan skor stres setelah mengikuti pendidikan karakter. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
disimpulkan pendidikan karakter mampu mengurangi stres pada pendamping mahasiswa..

References

Akbar, A. I. (2000). Tentang pendidikan karakter. Jakarta : Rajawali

Ashraf, S., Bano, H., & Ilyas, A. (2013). Students’ preferences for the teachers’ characteristics and traist in character building of students with special needs. Journal of Social Sciences, 4, 423-429.

Bahri, S. D. (2010). Guru & anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Cohen, S., Kamarck, T., & Mermelstein, R. (1983). A global measure of perceived stress. Journal of Health and Social Behavior, 24, 385-396.

Cohen, S., & Williamson, G. M., (1998). Perceived stress in a probability sample of The United States. The Social Psychology of Health, 31-66.

Gadzella, B. M., & Masten, W. G. (2005). An analysis of the categories in the student life stress inventory. American journal of psychological research, 1(1), 1-10.

Kurniawan, S. (2013). Pendidikan karakter konsepsi & implementasinya secara terpadu di lingkungan keluarga, sekolah, perguruan tinggi, & masyarkat. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Nevid, S. N., Spencer, A. R., & Greene, B. (2018). Psikologi abnormal, edisi kelima, jilid satu. Jakarta: Erlangga.

Noor. R. M. (2012). The hidden curicculum, membangun karakter melalui kegiatan Ekstrakurikuler. Yogyakarta: Insan Madani.

Prijosaksono. (2001). Self-management series. Jakarta: Gramedia.

Putrikita, K. A. (2018). Pengaruh pelatihan manajemen stres terhadap kesejahteraan psikologis pada penderita asma. Tesis. Yogyakarta: Fakultas Psikologi, UII.

Rahmawati, M. A., & Zulaifa, E. (2018). Output character building “instructor’s manualâ€. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Ross, S. E., Niebling, B. C., & Heckert, T. M. (2008). Sources of stress among college students. College Student Journal, 33(2), 312-317.

Shepardson, R. L., Tapio, J., & Funderburk, J. S. (2017). Self-management strategies for stress and anxiety used by nontreatment seeking veteran primary care patients. Journal of Military Medicine, 182(7), 1747–1754.

Sudrajat, A. (2011). Mengapa pendidikan karakter? Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1), 47-58.

Suharsaputra, U. (2013). Menjadi guru berkarakter. Bandung: PT Refika Aditama. Walter, G. A., & Marks, S. E (1981) Experiental learning and change. New York: Wiley

Downloads

Published

2020-09-25