Hubungan antara regulasi diri dengan perilaku cyberloafing pada karyawan generasi Z
DOI:
https://doi.org/10.26486/intensi.v3i1.4416Abstract
Cyberloafing merupakan tindakan menyimpang yang tidak sesuai dengan aturan pada lingkungan kerja, yaitu meliputi browsing internet atau mengecek email pribadi saat bekerja. Dengan perilaku tersebut, menyimpang dan melanggar ketentuan atau peraturan yang ditetapkan oleh organisasi dapat merugikan kesejahteraan anggota serta suatu organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami mengetahui relasi yang terjadi pada regulasi diri dengan perilaku cyberloafing pada karyawan generasi Z. Penentuan subjek yang dimanfaatkan pada penelitian yaitu purposive sampling. Dalam penelitian, subjek yang digunakan sebanyak 61 responden, yaitu karyawan berusia 18-29 tahun (generasi Z) dan memiliki akses internet di kantor. Metode pengumpulan data menggunakan skala short version of self-regulation questionnaire (SSRQ) dan skala cyberloafing. Pada pelaksanaan uji hipotesis, digunakan analisis korelasi product moment. Dengan begitu, penelitian ini menghasilkan nilai korelasi (rxy)= -0,519 dengan perolehan p=0,001 artinya ditemukan relasi negatif yang terjadi pada regulasi diri dengan perilaku cyberloafing. Hal itu bermakna bahwa semakin tinggi regulasi diri akan berpengaruh pada semakin rendahnya perilaku cyberloafing. Sedangkan, apabila regulasi diri yang dimiliki rendah akan berpengaruh pada semakin tingginya perilaku cyberloafing. Informasi ini dapat berguna bagi perusahaan untuk melakukan intervensi melalui peningkatan regulasi diri pada karyawan generasi Z guna mengurangi tingkat cyberloafing di kalangan mereka.
Kata Kunci: regulasi diri, cyberloafing, karyawan generasi Z
References
Abadi, S., & Febriani, L. (2016). Decision support system penilaian kinerja karyawan pada perusahaan menggunakan metode Simple Additive Weighting. Jurnal TAM (Technology Acceptance Model), 6, 37–43.
Antariksa, Y. (2012). Tiga Alasan Penting Kenapa Akses Internet Harus Ditutup Selama Jam Kantor. Strategi Manajemen. https://strategimanajemen.net/2012/04/23/3-alasan-kenapa-akses-internet-kudu-ditutup-selama-jam-kantor/
APJII. (2016). Infografis Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia. Asosiasi penyelenggara jasa internet Indonesia. In 5 (hal. 1–7). Penerbit Polling Indonesia.
Ardilasari, N., & Firmanto, A. (2017). Hubungan self control dan perilaku cyberloafing pada pegawai negeri sipil. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 05(01), 19–39. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/jipt.v5i1.3882
Azwar, S. (2021). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bencsik, A., Juhász, T., & Horváth-Csikós, G. (2016). Y and Z generations at workplaces. Journal of Competitiveness, 6(3), 90–106. https://doi.org/10.7441/joc.2016.03.06
Blanchard, A. L., & Henle, C. A. (2008). Correlates of different forms of cyberloafing: The role of norms and external locus of control. Computers in Human Behavior, 24(3), 1067–1084. https://doi.org/10.1016/j.chb.2007.03.008
Dias, P., & Castillo, J. A. G. del. (2014). Self-regulation and tobacco use: Contributes of the confirmatory factor analysis of the Portuguese version of the short self-regulation questionnaire. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 159, 370–374. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.12.390
Diehl, M., Semegon, A. B., & Schwarzer, R. (2006). Assessing attention control in goal pursuit: A component of dispositional self-regulation. Journal of Personality Assessment, 86(3), 306–317. https://doi.org/10.1207/s15327752jpa8603_06
Dolot, A. (2018). New trends in management the characteristics of generation Z. E-Mentor, 74(2), 44–50. https://doi.org/https://doi.org/10.15219/em74.1351
Hadi, S. (2015). Metodologi riset.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Harnawidyanto, R., Gunawan, A., & Zubair, H. (2022). Pengaruh tingkat regulasi diri terhadap perilaku cyberloafing pada aparatur sipil negara di instansi pemerintahan Kota Makassar. Jurnal Psikologi Karakter, 2(2), 210–218. https://doi.org/10.56326/jpk.v2i2.1989
Hastini, L. Y., Chairoel, L., & Mustika, M. S. (2018). Pengaruh locus of control, peraturan tentang penggunaan internet, dan norma yang berlaku pada rekan kerja serta pimpinan terhadap perilaku cyberloafing pada karyawan Univertias Dharma Andalas. Jurnal Menara Ekonomi, IV(1), 77–87.
Kemp, S. (2017). Digital in shoutheast Asia. https://doi.org/https://wearesocial.com/special_reports/digital-southeast-asia-2017
Koay, K. Y., & Soh, P. C. H. (2019). Does cyberloafing really harm employees’ work performance?: An overview. Lecture Notes on Multidisciplinary Industrial Engineering, F46, 901–912. https://doi.org/10.1007/978-3-319-93351-1_71
Kurniasih, H. D. (2021). Hubungan antara regulasi diri dengan perilaku cyberloafing pada aparatur sipil negara instansi x.
Kurniawan, H., & Nastasia, K. (2018). Hubungan self-regulation dengan perilaku cyberloafing pada mahasiswa pasca sarjana. Psyche 165 Journal, 11(2), 1–10.
Lim, V. K. G., & Chen, D. J. Q. (2012). Cyberloafing at the workplace: Gain or drain on work? Behaviour and Information Technology, 31(4), 343–353. https://doi.org/10.1080/01449290903353054
Lim, V. K. G., & Teo, T. S. H. (2005). Prevalence, perceived seriousness, justification and regulation of cyberloafing in Singapore: An exploratory study. Information and Management, 42(8), 1081–1093. https://doi.org/10.1016/j.im.2004.12.002
Linnes, C., & Metcalf, B. (2017). Generation And Their. International Journal of Management & Information Systems, 21(2), 11–26.
Malau, R. A., & Muhammad, A. H. (2022). Journal of social and industrial psychology. Journal of Sosial and Industrial Psychology, 2(11), 94–110. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sip
Moffan, M. D. B., & Handoyo, S. (2020). Pengaruh stres kerja terhadap cyberloafing dengan kepuasan kerja sebagai variabel moderator pada karyawan di Surabaya. Analitika, 12(1), 64–72. https://doi.org/10.31289/analitika.v12i1.3401
Nurwahyuni, W. A., & Yuniasanti, R. (2023). Konsep diri dengan perilaku konsumtif terhadap produk e-commerce pada generasi Z. Psychopolytan : Jurnal Psikologi, 6(2), 60–69.
Ozler, D. E., & Polat, G. (2012). Cyberloafing phenomenon in organizations: determinants and impacts. International Journal of eBusiness and eGovernment Studies, 4(2), 1–15. http://www.sobiad.org/eJOURNALS/journal_IJEBEG/arhieves/2012_2/derya_ergun.pdf
Pertiwi, I. A., & Mirza. (2023). Regulasi diri dan perilaku cyberloafing pada pegawai negeri sipil di Banda Aceh. Syiah Kuala Psychology Journal, 1(1), 42–50.
Pichardo, C., Justicia, F., De La Fuente, J., Martínez-Vicente, J. M., & Berbén, A. B. G. (2014). Factor structure of the Self-Regulation Questionnaire (SRQ) at Spanish universities. Spanish Journal of Psychology, 17(2), 1–8. https://doi.org/10.1017/sjp.2014.63
Prasad, S., Lim, V. K., & Chen, D. J. (2010). Self-regulation, individual characteristics and cyberloafing. PACIS 2010 Proceedings, 159. http://aisel.aisnet.org/pacis2010/159
Pratama, M. Y. ., & Satwika, Y. W. (2022). Hubungan antara regulasi diri dengan perilaku cyberloafing pada mahasiswa psikologi Universitas Negeri Surabaya. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 9(1), 21–33.
Puspawardani, S. (2019). Pengaruh regulasi diri, stres kerja, dan keadilan organisasi terhadap perilaku cyberloafing pada Aparatur Sipil Negara. In Repository.Uinjkt.Ac.Id. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/50490
Singh, A., & Dangmei, J. (2016). Undestanding the generation Z: The future workforce. South-Asian Journal of Multidisciplinary Studies (SAJMS), 3(3), 2349–7858. https://www.researchgate.net/publication/305280948
Sofyanty, D. (2019). Perilaku cyberloafing ditinjau dari psychological capital dan adversity quotient. Widya Cipta: Jurnal Sekretari dan Manajemen, 3(2), 186–194. https://doi.org/10.31294/widyacipta.v3i1
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suh, A., & Lee, J. (2017). Understanding teleworkers’ technostress and its influence on job satisfaction. Internet Research, 27(1), 140–159. https://doi.org/10.1108/IntR-06-2015-0181
Vitak, J., Crouse, J., & Larose, R. (2011). Personal internet use at work: Understanding cyberslacking. Computers in Human Behavior, 27(5), 1751–1759. https://doi.org/10.1016/j.chb.2011.03.002