Hubungan antara Time Famine dengan Subjective Well-Being pada Pekerja yang Melakukan Work from Home

Authors

  • Muhammad Muflichun Universitas Mercu Buana Yogyakarta
  • Aditya Putra Kurniawan Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Keywords:

time famine, subjective well-being

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara time famine dengan subjective well-being pada pekerja yang melakukan WFH. Pada penelitian ini, peneliti mengajukan sebuah hipotesis yaitu ada hubungan yang negatif antara time famine dengan subjective well-being pada pekerja yang melakukan WFH. Subjek pada penelitian ini merupakan orang yang bekerja secara WFH (Work From Home) dan bukan merupakan pekerja yang melakukan remote working yang berjumlah 87 orang. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan negatif antara time famine dengan subjective well-being pada pekerja yang melakukan WFH. Hasil analisis product moment untuk variabel time famine dengan subjective well-being pada pekerja yang melakukan WFH menunjukkan rxy = -0,597 (p < 0,05). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara time famine dengan subjective well-being pada pekerja yang melakukan WFH dapat diterima. Hubungan negatif antara time famine dengan subjective well-being merepresentasikan bahwa semakin tinggi tingkat time famine maka akan semakin rendah tingkat subjective well-being pekerja yang melakukan WFH. Begitupun sebaliknya, semakin rendah tingkat time famine maka akan semakin tinggi tingkat subjective well-being pekerja yang melakukan WFH.


Kata Kunci:  time famine, subjective well-being

References

Andritany, Ai. R., Asih Pratiwi, Ai. M., & Pertiwi, M. (2021). Hubungan antara subjective well-being dengan burnout pada guru anak berkebutuhan khusus selama paindemi Covid-19. Syntax Ideas, 3(4), 711. https://doi.org/10.36418/syntaix-ideai.v3i4.1154

Anttila, T., Oinais, T., & Nätti, J. (2009). Predictors of time famine among finish employees - Work, family or leisure? Electronic International Journal of Time Use Research, 6(1), 73-91. https://doi.org/10.13085/eijtur.6.1.73-91

APA ITU WFH? Ini Pengertian & tips WFH agar Tetap Produktif. (2021, August 12). https://www.ocbcnisp.com/id/airticle/2021/08/12/WFH-aidailaih

Azwar, S. (2016). Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2014). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar.

Compton, W. C., & Hoffmain, E. (2019). Positive psychology: The science of happiness and flourishing. SAiGE Publications.

Dewi, L., & Naisywai, N. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi subjective well-being. Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan, 1(1), 54. https://doi.org/10.26555/jptp.v1i1.15129

Diener, E. (2009). The science of well-being: The collected works of ed Diener. Springer Science & Business Media.

Diener, E., Emmons, R. Ai., Lairsen, R. J., & Griffin, S. (1985). The satisfaction with life scale. Journal of Personality Assessment, 49(1), 71-75. https://doi.org/10.1207/s15327752jpai4901_13

Eid, M., & Lairsen, R. J. (2008). The Science of Subjective Well-Being. Guilford Press.

Hadi, S. (2015). Metodologi Riset. Pustaka Pelajar.

Mungkasa, O. (2020). Bekerja Jarak Jauh (Telecommuting): Konsep, Penerapan Dan Pembelajaran. Bappenas Working Papers, 3(1), 1-32. https://doi.org/10.47266/bwp.v3i1.52

Muslimah, S. (2020, March 31). Pengertian work from home (WFH) Dan Tipsnya. Mekari Jurnal. https://www.jurnail.id/id/blog/WFH-pengertiain-dain-tipsnyai/

Perlow, L. A. (1999). The time famine: Toward a sociology of work time. Administrative Science Quarterly, 44(1), 57-81. https://doi.org/10.2307/2667031

Pertiwi, M., Andriany, Ai. R., & Pratiwi, Ai. M. (2021). Hubungan Antara subjective well-being dengan burnout pada tenaga medis di masa Paindemi COVID-19. Syntax Ideas, 3(4), 857. https://doi.org/10.36418/syntaix-ideai.v3i4.1155

Root, Ai. (2021). Time-famine, resource obsession and the good life in a pandemic. Theology in Scotland, 28(1), 48-61. https://doi.org/10.15664/tis.v28i1.2185

Shairif, M. Ai., Mogilner, C., & Hershfield, H. E. (2021). Having too little or too much time is linked to lower subjective well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 121(4), 933-947. https://doi.org/10.1037/pspp0000391

Snyder, C. R., & Lopez, S. J. (2001). Handbook of positive psychology. Oxford University Press.

Stone, Ai. Ai., & Maickie, C. (2013). Subjective well-being measuring happiness, suffering, and other

dimensions of experience. National Academies Press.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. PT. Alphabet.

Tonietto, G. N., Mailkoc, S. Ai., Reczek, R. W., & Norton, M. I. (2021). Viewing leisure ais wasteful undermines enjoyment. Journal of Experimental Social Psychology, 97, 104198. https://doi.org/10.1016/j.jesp.2021.104198

WFH Artinya Konsep Pekerjaan Yang Dikerjakan Di Rumah, Ketahui Untung Ruginya. (2021, March 8). merdekai.com. https://www.merdekai.com/jaitim/WFH-airtinyai-konsep-pekerjaiain-yaing-dikerjaikain-di-rumaih-ketaihui-untung-ruginyai-kln.html#:~:text=Merdekai.com%20%2D%20WFH%20aitaiu%20work,daipait%20melaikukain%20pekerjaiain%20dairi%20rumaih.&text=WFH%20airtinyai%20suaitu%20pendekaitain%20kerjai,pekerjaiain%20individu%20yaing%20daipait%20dilaikukain

Wulandari, S., & Widyastuti, A. (2014). Faktor-faktor kebahagiaan di tempat Kerja. Jurnal Psikologi, 10(1), 41-52. http://dx.doi.org/10.24014/jp.v10i1.1178

Xiaio, Y., Becerik-Gerber, B., Lucais, G., & Roll, S. C. (2020). Impacts of working from home during Covid-19 pandemic on physical and mental well-being of office workstation users. Journal of Occupational & Environmental Medicine, 63(3), 181-190. https://doi.org/10.1097/jom.0000000000002097

Downloads

Published

2023-07-30

How to Cite

Muflichun, M., & Aditya Putra Kurniawan. (2023). Hubungan antara Time Famine dengan Subjective Well-Being pada Pekerja yang Melakukan Work from Home . Jurnal Integrasi Riset Psikologi, 1(2), 68–74. Retrieved from https://ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id/index.php/Intensi/article/view/3391

Issue

Section

Articles