Work Engagement dan Subjective Well-Being pada Ibu yang Bekerja
DOI:
https://doi.org/10.26486/intensi.v1i1.3186Keywords:
Work Engagement, subjective well-being dan ibu yang bekerjaAbstract
Era moderinasasi menuntut intensitas peran wanita khususnya ibu yang bekerja meningkat, di mana disamping mengurus keluarga, ibu juga mempunyai peran sebagai pekerja. Akan tetapi disisi lain, jika kondisi kerja tidak sesuai dengan ekspektasi maka ibu yang bekerja akan memutuskan untuk mencari tempat kerja yang baru. Oleh karena itu, work engagement sangat penting untuk dilakukan ibu yang bekerja, dengan begitu dapat meningkatkan emosi positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara work engagement dengan subjective well-being pada ibu yang bekerja. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 60 orang dengan karakteristik ibu yang bekerja dan usia minimal 21 tahun dan maksimal 60 tahun. Metode pengambilan data penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu Skala subjective well-being dan Skala work engagement. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product momen dari Karl Pearson. Hasil dari analisis data yang diperoleh menunjukkan nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar = 0,663 (p=0,000) yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara work engagement dengan subjective well-being. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi work engagement maka semakin tinggi pula subjective well-being pada ibu yang bekerja. Sebaliknya, semakin rendah work engagement maka semakin rendah pula subjective well-being pada ibu yang bekerja.
References
Akhtar, H. (2019). Evaluasi properti psikometris dan perbandingan model pengukuran konstruk subjective well-being. Jurnal Psikologi, 18(1), 29. https://doi.org/10.14710/jp.18.1.29-40
Anggarwati, P. I., & Thamrin, W. P. (2019). Work family-conflict dan psychological well-being pada ibu bekerja. Jurnal Psikologi, 12(2), 200–212.
Apreviadizy, P., & Puspitacandri, A. (2014). Perbedaan stres ditinjau dari ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Jurnal Psikologi Tabularasa, 9(1), 58–65.
Ariati, J. (2010). Subjective well-being (kesejahteraan subjektif) dan kepuasan kerja pada staf pengajar (Dosen) di lingkungan fakultas psikologi universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi Undip, 8(2), 117–123.
Azwar, S. (2021). Penyusunan skala psikologi (III). Pustaka Pelajar.
Bakker, A. B. (2011). An evidence-based model of work engagement. Current Directions in Psychological Science, 20(4), 265–269. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/0963721411414534
Bakker, A. B., & Leiter, M. P. (2010). Work Engagement: A handbook of essential theory and research. In Work Engagement: A Handbook of Essential Theory and Research. Psychology Pres. https://doi.org/https://doi.org/10.4324/9780203853047
Bakker, A. B., & Oerlemans, W. G. M. (2010). Subjective well-being in organizations. The Oxford Handbook of Positive Organizational Scholarship, 1–31.
Diener, E. (2009). The science of subjective well -being: The collected works of Ed diener. Illinois : Springer. In The Science of Well-Being. https://doi.org/10.1093/acprof:oso/9780198567523.001.0001
Diener, E., & Chan, M. Y. (2011). Happy people live longer: Subjective well-being contributes to health and longevity. Applied Psychology: Health and Well-Being, 3(1), 1–43. https://doi.org/10.1111/j.1758-0854.2010.01045.
Eddington, N., & Shuman. (2005). Subjective well-being (Happiness). Continuing Psychology Education, 6, 1–16.
Imelda, J. (2013). Perbedaan subjective well being ibu ditinjau dari status bekerja ibu. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(1), 1–16.
Joshi, U. (2010). Subjective well-being by gender. Journal of Economics and Behavioral Studies, 1(1), 20–26.
Kerns, C. D. (2006). Gratitude at work! counting your blessings will benefit yourself and your organization. Graziadio Business Review, 9(4), 1–10. https://doi.org/gbr.pepperdine.edu/2010/08/gratitude-at-work/
Marciano, P. (2010). Carrots and Sticks Don’t Work: Build a Culture of Employee Engagement with the Principles of RESPECT. US: McGraw-Hill.
Munandar, H., Situmorang, N. Z., & Tentama, F. (2015). Subjective well-being pada pekerja perempuan. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember, 1–11.
Oktaviana, R. (2015). Hubungan antara subjective well-being dengan self management pada ibu bekerja di rumah sakit Muhammadiah Palembang. Jurnal Ilmiah PSCHE, 9(2), 107–116.
Pri, R., & Zamralita, Z. (2017). Gambaran work engagement pada karyawan di PT EG (Manufacturing Industry). Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 1(2), 295–303. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v1i2.981
Puspasari, L., & Nisa, Y. F. (2020). Pengaruh konflik pekerjaan dan keluarga serta konflik keluarga dan pekerjaan terhadap totalitas kerja : Kepribadian extraversion dan conscientiousness sebagai variabel moderator pada kementrian X. Jurnal Epigram, 1(7), 9–18.
Rahmawati, A. N. (2019). Kesejahteraan keluarga pada ibu yang bekerja sebagai perawat. Jurnal Kesehatan, Kebidanan, Dan Keperawatan, 11(2), 43–52.
Satriawan, D., Yuzarion, & Widiana, H. S. (2019). Work engagement mempengaruhi kebahagiaan pegawai. Prosiding Seminar Nasional Magister Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, 516–521.
Schaufeli, W. B. (2012). Work engagement. What do we know and where do we go? Work Engagement in Everyday Life, Business, and Academia. Romanian Journal of Applied Psychology, 14(1), 3–10.
Schaufeli, W. B., Bakker, A. B., & Salanova, M. (2006). The measurement of work engagement with a short questionnaire: A cross-national study. Educational and Psychological Measurement, 66(4), 701–716. https://doi.org/10.1177/0013164405282471
Schaufeli, W., & Bakker, A. (2004). Utrecht work engagement scale preliminary manual version 1.1. Occupational Health Psychology Unit Utrecht University, December, 1–60. https://doi.org/10.1037/t01350-000
Schiffrin, H. H., & Nelson, S. K. (2010). Stressed and happy? Investigating the relationship between happiness and perceived stress. Journal of Happiness Studies, 11(1), 33–39. https://doi.org/10.1007/s10902-008-9104-7
Telaumbanua, M. M., & Nugraheni, M. (2018). Faktor yang mempengaruhi upaya ibu rumah tangga dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Jurnal PKS, 17(3), 217–226.
Utami, K. P., & Wijaya, Y. D. (2018). Hubungan Dukungan Sosial Pasangan dengan Konflik Pekerjaan-Keluarga pada Ibu Bekerja. Jurnal Psikologi, 16(1), 1.
Whittington, J. L., Meskelis, S., Asare, E., & Beldona, S. (2017). Enhancing employee engagement: an evidence-based approach. In Enhancing Employee Engagement. New York: Palgrave Macmillan. https://doi.org/10.1007/978-3-319-54732-9_8