PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PRODUKSI
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi terhadap lingkungan kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan produksi. Hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan positif antara persepsi lingkungan kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan produksi. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Metode purposive sampling digunakan sebagai metode pemilihan subjek. Adapun kriteria subjek yang digunakan adalah karyawan bagian produksi dan yang telah bekerja minimal satu tahun. Skala Persepsi Lingkungan Kerja dan Skala Produktivitas Kerja digunakan sebagai alat pengumpul data. Korelasi product moment dari Karl Pearson digunakan sebagai teknik analisis data. Koefisien korelasi (R) yang diperoleh dari analysis data sebesar 0,318 dengan p = 0,01 (p < 0,05). Kesimpulan hasil menunjukkan ada hubungan positif antara persepsi lingkungan kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan produksi, artinya semakin positif persepsi karyawan produksi pada lingkungan kerjanya, semakin tinggi produktifitasnya. Sebalikanya, semakin negatif persepsi lingkungan kerja karyawan bagian produksi, semakin rendah produktivitasnya.
References
Agustina, F., Yudiaatmaja, F., & Yulianthini, N.N. (2016). Pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja. E-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha, 4.
Ahyari. (2006). Manajemen sumber daya manusia dan lingkungan kerja. Bandung : Pioner Jaya.
Desmonda, A. (2016). Pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan pada pt. Federal international finance cabang samarinda. E-Journal Administrasi Bisnis, 4(4), 1179-1193
Kompas Ekonomi. (2018, 8 Maret). Produktivitas pekerja Indonesia mencapai US $ 24,6 ribu. https://biz.kompas.com/read/2018/03/08/090546728/produktivitas-pekerja-indonesia-mencapai-us-246-ribu.
Nitisemito, A. S. (2014). Manajemen personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pangarso, A., & Ramadhyanti, Vidi. (2015). Pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik terhadap kepuasan kerja, 19 (1).
Portal Kalimantan. (2017, 21 November). Produksi kayu di Kaltara meningkat: Pemanfaatan dana reboisasi terbentur aturan. https://rakyatkaltara.prokal.co/read/news/10430-produksi-kayu-di-kaltara-meningkat
Riska, M. A., & Raharjha, E. (2015). Pengaruh latihan dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan (studi pada pt. primatexco indonesia, batang). Diponegoro Journal Of Management, 4(2), 1-14.
Robbins, Stephen P., & Coulter, Mary. (2010). Manajemen disikKesepuluh. Jakarta: Erlangga
Simamora, H. (2014). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: Bagian penerbitan sekolah tinggi ekonomi ykpn.
Sedarmayanti. (2009). Tata kerja dan produktivitas kerja. Jakarta: Mandarmaju.
Sedarmayanti. (2014). Manajemen sumber daya manusia, reformasi birokrasi dan manajemen pegawai negeri sipil (cetakan ketujuh). Bandung: PT. Refika Aditama.
Sihotang, I. N. (2004). Burnout pada karyawan ditinjau dari persepsi terhadap lingkungan kerja psikologis dan jenis kelamin. Jurnal Psyche, 1(1).
Simanjuntak, P. (2001). Pengantar ekonomi sumber daya manusia. Jakarta: LPFEUI.
Sutrisno, E. (2009). Manajemen sumber daya manusia. Surabaya: Kencana Prenada Media Group.
Wayan, S. I., Made, N. I., & Rai, S. K. (2014). Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan ud. Kembang sari kabupaten badung tahun 2012. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 4(1).
Wulandari. (2013). Persepsi dukungan sosial rekan kerja dengan burnout pada teller bank. Jurnal Online Psikilogi, 1 (1).
Wulandari, R. (2017). Pengaruh disiplin kerja, kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Padang. Thesis. Padang. STKIP PGRI Sumaatera Barat.