STRES AKULTURATIF PADA MAHASISWA INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
Abstract
Stres akulturatif adalah suatu respons individu terhadap peristiwa - peristiwa dalam kehidupan yang berasal dari pertemuan antar budaya (Berry, dkk. 2002). Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi masalah stres akulturatif
dan cara mengatasi masalah stres akulturatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam (in-depth-interview). Sampel dalam penelitian ini yaitu empat orang mahasiswa internasional di Universitas Airlangga dari beasiswa Kemitraan Negara Berkembang dan Airlangga Development Scholarship yang sedang mengikuti studi pascasarjana dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisis tematik, kemudian di lakukan member checking untuk menguji kreadibilitas data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa internasional tersebut, tiga diantaranya merasakan adanya perbedaan budayan seperti bahasa, pendidikan, makanan, cuaca dan tempat tinggal. Masalah lain sistem pembelajaran, pengunaan bahasa yang dikombinasi dengan bahasa jawa ini menbuat mereka susah untuk dipahami. Masalah pribadi rindu dengan keluarga mereka. Solusi untuk mengatasi stres akulturatif yaitu mereka mengungkapkan
bahwa saat mereka merindukan keluarga dan anak-anaknya mereka harus telepon atau video call. Partisipan juga mencari kos yang ada dapurnya sehingga mereka memasak berdasarkan kebutuhan fisiologis (makan dan minum). Mereka berusaha beradaptasi terhadap bahasa Indonesia dan sistem pendidikan yang berlaku. Penelitian ini sebagai sumber informasi tentang stres akulturatif pada mahasiswa internasional yang akan datang.
References
Arjiansah, F.A. (2016) Dinamika komunikasi warga negara asing dan warga negara lokal di Puspa Agro. Undergraduate thesis. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Berry, J.W., Kim, U., Minde, T., & Mok, D. (1987). Comparative studies of
acculturative stress. International Migration Review, 21(3), 491-511.
Berry, J.W., Berry, J.W., Poortinga, Y.H., Segall, M.H., & Dasen, P.R. (1992). Cross- Cultural Psychology : Research and application. United State of America: Cambridge University Press.
Berry, J.W., Berry, J.W., Poortinga, Y.H., Segall, M.H., & Dasen, P.R. (2002). Cross-cultural psychology: Research and application. Second edition. Britania Raya: Cambridge University Press.
Cai, D. A., & Rodriguez, J. I. (1996). Adjusting to cultural differences: The intercultural adaptation model. Paper of Speech Communication Association Convention, 2(6).
Creswell. (1988). Qualitative inquiry: Choosing among five tradition. USA: SAGE.
Fathonah, U. (2017). Akulturasi psikologis mahasiswa asing di Indonesia (studi fenomenologi mahasiswa Thailand di IAIN Tulungagung). Skripsi. IAIN Tulungagung.
Gudykunst, W. B., & Kim, Y. Y. (2003). Communicating with strangers. New York: McGraw - Hill.
Lazarus, R.S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. New York: Springer
Rakhmawati M.P. (2017). Efektivitas terapi tawa untuk menurunkan stres akulturatif pada mahasiswa Thailand di Yogyakarta. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Santrock, J.W. (2002). Life span development (Perkembangan Masa Hidup, Jilid 2, Penerjemah: Chusairi dan Damanik). Jakarta: Erlangga.
Setipu, J. M., & Nasution, M. (2016). Pengaruh konsep diri terhadap coping stress pada mahasiswa FAI UMSU. Jurnal Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara, 3(4), 68-83.
Sinaga, C.S. Br., & Sitepu, N.F. (2016). Gambaran stres akulturasi mahasiswa Papua yang menjalani perkuliahan di universitas Sumatera Utara. LWSA Conference Series Talenta Conference Series, 1(2018), 270-274.