PENGARUH KESEJAHTERAAN KERJA PADA TURNOVER INTENTION “(Studi Pada Bank Perkreditan Rakyat Syariah di Indonesia)â€
Abstract
Kesejahteraan di tempat kerja sangat perlu untuk diterapkan didalam organisasi, seiring dengan tingginya tuntutan pekerjaan dan jika terjadi kurangnya kesejahteraan di tempat kerja maka akan memunculkan dampak pada keinginan karyawan untuk keluar dari organisasi. Jika karyawan mersakan kesejahteraan di tempat kerja maka karyawan akan bertahan pada organisasi dan memberikan kinerja yang baik untuk organisasi. Tujuan penelitiannini adalahhuntuk meganalisis pengaruh kesejahteraan kerja pada turnover intention pada Bank Perkreditan Rakyat Syariah di Indonesia. Sebanyak 180 karyawan bagian marketing, dan telah bekerja minimal 2 tahun yang dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel adalah nonrandommsampling yaitu purposiveesampling. Teknik pengumpulan data menggunakan Skala Kesejahteraan Kerja dan
Skala Intensi Turnover, dan teknik analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Bedasarkan hasil analisis bahwa menunjukkan hasil arahhnegatif dan signifikannantara kesejahteraan kerja pada keinginan karyawan untuk meninggalkan organisasi.
References
Azwar , S. (2013). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bravo-Yáñez, C., & Jiménez-Figueroa, A. (2011). Psychological well-being, perceived organizationalsupport and job satisfaction amongst chilean prison employees. Rev Esp Sanid Penit, 13, 91-99.
Danna, K., & Griffin, R. W. (1999). Health and well-being in the workplace: A review and synthesis of the literature. Journal of Management, 25(3), 357–84.
Ghozali, I. (2006). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, Edisi Ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harter, J. K., Frank, S. L., & Theodore, L. (2002). Business-unit-level relationship between employee satisfaction, employee engagement, and business outcomes: A meta-analysis. Journal of Applied Psychology, 87(2), 268–79.
Hasibuan, M. S. (2011). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
lnıaçık, Ü., Esra, A., Kültigin, A., & Erat, S. (2012). Relationships between career motivation, affective commitment and job satisfaction. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 58, 355–62.
Mobley, W. H. (2011). Pergantian karyawan : Sebab, akibat dan pengendaliannya. alih bahasa : Nurul Imam. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.
Page, K. (2005). Subjective wellbeing in the workplace. Thesis. School Of Psychology Faculty Of Health And Behavioral Sciences Deakin University.
Prahadi, Y.Y. (2015). Turnover talent tinggi, ini dia pemicunya. HYPERLINK “https://swa.co.id/swa/trends/management/turnover-talent-tinggi-ini-dia-pemicunya-survei†https://swa.co.id/swa/trends/ management/turnover-talent-tinggi-ini-dia-pemicunya-survei
Robbins, S. P. (2006). Perilaku organisasi. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
Sadana, S., & Cooper, P. W. (2014). Pengaruh employee engagement dan workplace well-being terhadap turnover intention studi pada kantor akuntan publik abc & rekan.
Sahoo, M. F. (2015). Flow experience and workplace well-being. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, 41(2), 189-198.
Shahar, T. B. (2010). Even happier. United States: The McGrawill.
Singh, S. K., Rabindra, K. P., Nrusingh, P. P., & Lalatendu, K. J. (2019). Self-efficacy and workplace well-being: Moderating role of sustainability practices. Benchmarking: An International Journal, 26(6), 1692–1708.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif kualitatif R&B. Bandung: Alfabeta