PERAN ORANGTUA DALAM PENDAMPINGAN ANAK DIGITAL NATIVE

Authors

  • Yulia Anjarwati Purbasari Universitas Airlangga
  • Suryanto Suryanto Universitas Airlangga

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami peran orangtua dalam mendampingi anak digital native. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif interpretative phenomenological analysis. Pengumpulan data menggunakan wawancara secara mendalam dan observasi. Hasil dari penelitian ini dapat ditunjukkan melalui interpretative phenomenological analysis, di mana ada perbedaan antara peran ayah dan peran ibu dalam pendampingan. Pada pendampingan, peran ayah hanya memantau kegiatan anak, karena mereka lebih banyak bekerja di luar rumah; sedangkan ibu memiliki banyak waktu
bersama anak digital native, karena sebagai ibu rumah tangga dapat  endampingi anak dalam beraktivitas. Sebagian besar ibu berpendidikan tinggi dapat menemukan alternatif dan cara menarik untuk mendampingi anak digital native, yaitu dengan ikut bermain bersama anak sambil mengarahkan anak membuka konten yang bermanfaat untuk perkembangan beajar anak, serta memberikan batasan waktu dan beberapa dalam menggunkan gawai sehingga kemampuan literasi dapat terstimulasi untuk menambah pengetahuan. Ibu yang berpendidikan rendah terlihat kurang memiliki kemampuan dalam pendampingan anak digital native secara optimal, sehingga anak-anak tersebut lebih bebas bermain gawai tanpa batasan waktu dan tidak ada kontrol dalam membuka konten-konten negatif. Pengetahuan ayah dan ibu mengenai
dampak penggunaan gawai bagi anak merupakan faktor pendukung peran orangtua, sedangkan faktor penghambat dapat dilihat dari peran ayah yang memiliki keterbatasan waktu dalam mendampingi anak karena harus bekerja, dan ibu lebih kepada kurangnya pengetahuan serta pendidikan rendah, serta kelemahan dalam pengasuhan yang cendrung menuruti kemauan anak. Saran untuk penelitian selanjutnya, diharapkan bisa melakukan penelitian mendalam pada peran digital native education terhadap upaya membekali orangtua, sehingga mampu mempersiapkan anak menghadapi kencangnya perkembangan teknologi.

References

Azizah, L. N., M, N. O., Susanti, W., & Putri, P. (2017). Modul Pelatihan Parenting Di Era Digital.

Brooks, J. (2011). The process of parenting. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Creswell, J. (2015). Penelitian kualitatif dan desain riset “memilih diantara lima pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dagun, S.M. (2002). Psikologi keluarga. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Ebi, S. (2017). Golden age parenting. Yogyakarta: Psikologi Corner.

Edy, A. 2015. Ayah Edy menjawab problematika orangtua ABG dan remaja. Jakarta: Noura Book Publising.

Dyna, Benny, & Gilang. (2018). Digital Parenting Mendidik Anak di Era Digital.

Harfiyanto, D., Utomo, C.B., Budi, T. (2015). Pola interaksi siswa pengguna gawai di SMAN 1 Semarang. Journal of Education Social Studies, 4(1), 1-5.

Indira, P. M. (2017). Kapasitas pengasuhan orangtua dan faktor-faktor pemungkinnya pada keluarga miskin perkotaan. Jurnal Indigenous, 2(1), 1-11.

Kiftiyah, I. N., Sagita, S., & Ashar, A. B. (2017). Peran media youtube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada anak usia dini. Prosiding SEMNAS Penguatan Individu di Era Revolusi Informasi, 199-

Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga. Jakarta: KENCANA.

Marsal, A., & Hidayati, F. (2017). Pengaruh smartphone terhadap pola interaksi sosial pada anak balita di lingkungan keluarga pegawai UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen

Sistem Informasi, 3(1), 78-84.

Pietkiewicz, I., & Smith, J. A. (2012). A practical guide to using Interpretative Phenomenological Analysis in qualitative research psychology 1. Czasopismo Psychologiczne, 18 (2), 361–369.

Prasanti, D. (2016). Perubahan media komunikasidalampolakomunikasikeluarga di era digital. Commed:

JurnalKomunikasi dan Media, 1(1), 69-81.

Prensky, M. (2001). Digital Natives, Digital Immigrants. MCB University Press.

Rozalia, M. F. (2017). Hubungan intensitas pemanfaatan gawai dengan prestasi belajar siswa kelas V sekolah dasar. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, 5(2), 722-731.

Ruhaena, L., & Ambarwati, J. (2015). Pengembangan minat dan kemampuan literasi awal anak prasekolah di rumah. The 2nd University Research Coloquium, 172-179.

Santy, W. H., & Irtanti, T. A. (2017). Pola asuh orangtua mempengaruhi temper tantrum pada anak usia 2-4 tahun di PAUD Darun Najah Desa Gading, Jatirejo, Mojokerto. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7(12), 73-75.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhada, I. (2016). Psikologi perkembangan anak usia dini. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Venkatesan, S., Yashodharakumar, G.Y. (2017). Parent opinions and attitudes on toys for children with or without developmental disabilities. The International Journal of Indian Psychology, 4(4), 6-20.

Warisyah, Y. (2015). Pentingnya pendampingan dialogis orangtua dalam penggunaan gawai pada anak usia dini. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan,

- 138.

Werdiningsih, A. T. A. & Astarani, K. (2012). Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak terhadap perkembangan anak usia prasekolah. Jurnal STIKES, 5(1),82-98.

Young, K. S., & Abreu, C. N. D. (Eds). (2017). Kecanduan internet. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Downloads

Published

2020-09-25